Perkuat bisnis, Astra siapkan dana Rp 15 triliun tahun ini
Merdeka.com - Tahun ini, PT Astra Internasional Tbk (ASII) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 15,5 triliun. Dana belanja Astra naik 20 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 13 triliun.
Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk perkuat lini bisnis utama Astra yakni sektor otomotif. Nilainya mencapai Rp 8,4 triliun.
"Tahun lalu belanja modal Astra Daihatsu sekitar Rp 7 triliun maka belanja modal pada 2013 sekitar Rp 8,4 triliun," ujar Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto saat konferensi pers di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (26/4),
Nantinya, anggaran tersebut akan dipakai untuk pengembangan usaha otomotif melalui Astra Otoparts. Terlebih, potensi pasar otomotif di Indonesia masih cukup besar.
"Dana belanja modal sektor otomotif akan digunakan untuk Astra otoparts, penambahan outlet dan perusahaan manufaktur," ungkapnya.
Kenaikan belanja modal di beberapa sektor berimbas pada tergerusnya belanja modal sektor lain. Prijono menyebutkan sektor alat berat dikurangi porsi atau alokasi belanja modalnya dari tahun sebelumnya Rp 5 triliun menjadi Rp 3 triliun. Selain itu, perseroan juga menyiapkan dana untuk pengembangan sektor agribisnis. Prijono mengungkapkan pengembangan tersebut memerlukan dana sekitar Rp 3,3 triliun.
Dia mengakui, terjadi perubahan pada komposisi belanja modal tahun ini. Perseroan akan meningkatkan belanja modal di sektor infrastruktur. Tujuannya untuk menyelesaikan jalan tol Mojokerto-Kertosono. Untuk mengejar target penyelesaian jalan tol, perseroan memerlukan dana sekitar Rp 2,8 triliun.
Selain itu, untuk aksi bisnis sektor lain, perseroan berencana mengambil alih pelabuhan di Kalimantan Timur. "Pada tahap awal akan investasikan Rp 600 miliar lalu berlanjut Rp 1 triliun," ujar Prijono.
Perseroan juga membidik sektor energi dengan menjajaki investasi di pembangkit listrik Hydro kapasitas 200 MW. Prijono memperkirakan, belanja modal yang telah direalisasikan hingga kuartal pertama tahun ini sekitar 15-18 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaDua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca Selengkapnya