Periode I-2016, OJK catat 321 emiten dalam daftar efek syariah
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 321 perusahaan masuk ke dalam daftar efek syariah periode pertama tahun ini. Sebanyak 26 perusahaan di antaranya merupakan emiten baru pasar modal.
Demikian diungkapkan Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal 1 OJK Sarjito, Jakarta, Rabu (25/5).
"Sebanyak 26 emiten ini akan masuk pada periode I tapi tidak masuk dalam DES periode II 2015."
Di sisi lain, sebanyak 14 emiten dikeluarkan dari daftar efek syariah periode ini. Padahal, belasan perusahaan tersebut masuk ke dalam daftar efek syariah periode II tahun lalu.
OJK telah menerbitkan Daftar Efek Syariah. Itu didasarkan pada Keputusan Dewan Komisioner OJK no. kep-22/D.04/2016 tanggal 20 Mei 2016.
Daftar efek syariah berlaku efektif pada 1 Juni 2016 mendatang. Daftar ini menjadi panduan investasi bagi pihak pengguna Efek syariah, seperti manajer investasi pengelola reksa dana syariah, asuransi syariah, investor syariah.
"Selain itu juga berlaku untuk penyedia indeks syariah seperti PT Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham
OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaOJK Rilis Aturan Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Industri Beri Tanggapan Begini
Adanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaData Terbaru: 7 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK
Ogi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca Selengkapnya63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca Selengkapnya