Perekonomian urung membaik, BNI pangkas target kredit ke 15 persen
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) merevisi target kredit yang awalnya ditetapkan sebesar 17 persen menjadi 14 sampai 15 persen pada tahun ini. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang sedang kurang mendukung.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan dengan kondisi ekonomi yang tetap seperti ini, akan sulit untuk mencapai target kredit hingga akhir tahun 2015 sebesar 17 persen. Khususnya di mana kondisi ekspor-impor yang masih belum membaik.
"Kendalanya pertumbuhan ekonomi kita agak lambat ya. Kita masih menunggu, kalau triwulan berikutnya bisa membaik, kita bisa optimis untuk target 17 persen," ujarnya, Rabu (10/6).
Sebagai catatan, pada bulan Maret 2015, pertumbuhan kredit BNI mencapai 9,1 persen dengan outstanding Rp 269,5 triliun.
Bank Indonesia sendiri mencatat penyaluran kredit perbankan hingga April 2015 hanya tumbuh 10,3 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit tahunan bulan Maret 2015 sebesar 11,1 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnya