Perdagangan dunia turun, pemerintah berharap pada China
Merdeka.com - Pemerintah mengklaim telah menghitung dan mengantisipasi prediksi perdagangan dunia yang akan turun dari 4,7 persen menjadi 3,1 persen seperti yang dirilis Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Rilis WTO tentu menjadi perhatian serius, tapi sudah menjadi sesuatu yang kami hitung dan antisipasi," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, seperti dilansir antara, Jumat (27/9).
Indonesia memiliki beberapa negara tujuan ekspor yang memiliki pertumbuhan angka impor, seperti China atau Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) yang bertumbuh sebesar 2,5 persen. Selain negara-negara Asia Timur, angka impor beberapa negara ASEAN juga tumbuh, seperti Filipina sebesar 5 persen dan Singapura sekitar 3,5 persen. Sedangkan untuk Eropa, Inggris bertumbuh sebesar 5 persen, dan Jerman 6,5 persen.
"Permintaan mereka untuk produk Indonesia masih akan tumbuh ditambah lagi beberapa negara yang prospektif seperti Meksiko, Taiwan dan Iran masih memberikan pertumbuhan yang positif bagi produk Indonesia," katanya.
Dia menegaskan, pihaknya akan bekerja keras menghadapi masalah tersebut serta lebih giat mempromosikan produk-produk berkualitas ke negara-negara dengan angka impor bertumbuh itu. "Meskipun kami waspada, bukan berati kami sinis dan khawatir," katanya.
Rilis WTO menyebutkan perdagangan dunia akan turun karena pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2014 negara-negara ekonomi utama dunia seperti AS, Jerman dan Tiongkok melemah.
Selain itu, adanya konflik di beberapa kawasan seperti Uni Eropa-AS-Ukraina dengan Rusia serta Timur Tengah turut mempengaruhi neraca perdagangan dunia karena negara-negara itu memiliki volume perdagangan yang besar.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPetani perkebunan diminta untuk terus meningkat kualitas durian yang dijual.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca Selengkapnya