Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbankan ngaku prihatin soal kondisi ekonomi Indonesia

Perbankan ngaku prihatin soal kondisi ekonomi Indonesia Pameran Indonesia Bank Expo (IBEX). ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) kembali menggelar Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014. Acara yang akan berlangsung selama 3 hari, sejak tanggal 28 hingga 30 Agustus 2014 akan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan gelaran IBEX kali ini, sebagai wujud keprihatinan dunia perbankan terhadap neraca perdagangan yang mengalami defisit, serta saat ini perekonomian Indonesia yang masih sangat tergantung oleh importasi. "Diharapkan semua pihak dapat berkumpul, merumuskan perencanaan untuk mengatasi persoalan ini," ucapnya.

Dia berharap, pemerintah dan industri yang diundang dalam gelaran ini, harus mendefinisikan ekonomi berdikari. "Ini sebagai wujud keprihatinan terhadap situasi perekonomian nasional," ujar Sigit dalam seminar yang digelar di Griya Perbanas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).

Ketua Steering Commite IBEX Henry Koenaifi menegaskan, IBEX pihaknya menawarkan sesuatu yang berbeda daripada IBEX yang pernah diselenggarakan sebelumnya. "Tahun ini ada museum sejarah keuangan dan perbankan, uang dari masa ke masa, dan pelayanan dari masa ke masa."

Gelaran ini menargetkan para pelajar dan mahasiswa, paham akan kondisi perbankan nasional.  "Kita dulu  fokus masyarakat perbankan, sekarang aktif rangkul mahasiswa, SMA, SMP dengan berbagai kegiatan," katanya.

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen

Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan
Prabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan

Kondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Angkat Suara soal Tutupnya Pabrik Sepatu Bata, Ungkap Penyebab Sebenarnya
Presiden Jokowi Angkat Suara soal Tutupnya Pabrik Sepatu Bata, Ungkap Penyebab Sebenarnya

Presiden menekankan bahwa tutupnya pabrik perusahaan dalam negeri bernama PT Sepatu Bata Tbk itu tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya