Per November 2015, utang asing Indonesia meningkat jadi Rp 4.223 T
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang asing Indonesia November 2015 meningkat 3,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Per November 2015, nilai utang asing Indonesia sebesar USD 304,6 miliar atau setara Rp 4.223,3 triliun (USD 1 = Rp 13.865).
Peningkatan ini lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan utang Oktober 2015 sebesar 2,5 persen secara year on year (YoY). BI menegaskan peningkatan utang ini didominasi oleh pinjaman jangka panjang.
"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN (utang luar negeri) November 2015 masih cukup sehat. Namun, perlu terus diwaspadai resikonya terhadap perekonomian," tulis BI pada keterangan tertulisnya, Jakarta, kemarin.
Per November, pertumbuhan utang jangka panjang sebesar 6,1 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan Oktober 2015 sebesar 5,5 persen. Sementara, utang jangka pendek justru berkurang 12,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Posisi utang asing bertenor panjang Indonesia per November 2015 sebesar USD 263,9 miliar atau 86,6 persen dari total utang asing. Besaran itu terdiri dari utang publik sebesar USD 134,8 miliar atau 51,1 persen dari total utang jangka panjang. Serta, utang swasta sebesar USD 129,1 miliar atau 48,9 persen dari total utang jangka panjang.
Sedangkan, utang jangka pendek sebesar USD 40,7 miliar atau 13,4 persen dari total utang asing Indonesia. Angka itu terdiri dari utang swasta USD 37,7 miliar atau 92,7 persen dari total jangka pendek. Dan utang publik USD 3 miliar atau 7,3 persen dari total jangka pendek.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaSekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca Selengkapnya