Per 30 September, penerimaan pajak tumbuh negatif dengan nilai Rp 770,7 triliun
Merdeka.com - Direktorat Jenderal pajak (DJP) mencatat, realisasi penerimaan pajak dari awal tahun hingga 30 September 2017 mencapai Rp 770,7 triliun. Nilai pajak yang sudah termasuk PPh Migas ini mencapai 60 persen dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan minus atau negatif 2,79 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak, Yon Arsal mengatakan, penerimaan DJP di luar PPh Migas sebesar Rp 732,1 triliun atau 59,0 persen dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan minus 4,70 persen secara tahunan.
"PPh Non Migas sendiri sebesar Rp 418,0 triliun atau 56,3 persen dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan minus 12,32 persen (yoy)," katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin (9/10).
Sementara itu, PPN & PPnBM tercatat sebesar Rp 307,3 triliun atau 64,6 persen dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan 13,70 persen secara tahunan.
"Pertumbuhan negatif penerimaan DJP lebih disebabkan adanya penerimaan yang tidak berulang (Uang Tebusan & PPh Final Revaluasi) dan beda waktu pencairan PBB & PPh DTP yg nilainya signifikan," jelasnya.
Pertumbuhan non PPh Migas di luar uang tebusan dan di luar seluruh penerimaan yang tidak berulang & beda waktu tersebut tercatat sebesar 12,6 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca Selengkapnya