Penyebab Investor Lebih Pilih Vietnam daripada Indonesia Versi CORE
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal mengatakan, negara yang dituju selain Indonesia, misalnya Vietnam memang jauh lebih menarik untuk investasi. Daya pikat Vietnam bahkan sudah berhasil menarik investasi jauh sebelum eskalasi perang dagang.
"Kalau itu sebenarnya sudah sejak lama. Terkait daya saing Investasi. Sudah sejak lama Vietnam itu lebih menarik untuk investasi di bidang manufaktur. Sebetulnya sebelum perang dagang pun sudah banyak investor yang masuk ke Vietnam. Jadi bukan hanya dari China," ujar dia, saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (6/9).
"Ditambah lagi dengan adanya perang dagang ini, karena pengaruh perang dagang banyak industri manufaktur yang ingin keluar dari China, mereka yang memutuskan keluar (dari China) akhirnya memilih Vietnam," lanjut dia.
Faisal menyebut, ada beberapa faktor yang membuat Vietnam lebih dipilih sebagai tujuan investasi. Faktor-faktor tersebut membuat daya saing investasi Vietnam lebih baik dari Indonesia.
"Mulai dari peraturan ketenagakerjaan yang lebih luwes, longgar, kemudian upahnya yang relatif lebih rendah. Walaupun tidak selalu lebih rendah dari Indonesia sebetulnya. Lalu logistiknya juga lebih efisien," ujar dia.
Kemudian ditambah posisi geografis Vietnam yang strategis karena bertetangga dengan China juga menjadi pertimbangan bagi investor untuk mengalihkan berinvestasi di Vietnam.
"Ditambah lagi sistem politiknya yang lebih sentralistik sehingga kepastian logistik lebih besar di sana (Vietnam), lebih konsisten, lebih pasti artinya apa yang dikatakan pusat, itu yang dilakukan daerah sementara kalau di kita kan tidak selalu bisa begitu. Jadi hal-hal itu yang memengaruhi investor ke Vietnam jadi lebih besar," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa karena perusahaan asing lebih memilih berinvestasi di negara lain ketimbang Indonesia. Dia mendapat laporan dari Bank Dunia bahwa 33 perusahaan yang keluar dari China, justru berinvestasi ke negara-negara tetangga.
"23 (perusahaan) memilih (investasi) di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas antisipasi perkembangan perekonomian di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/9).
"Sekali lagi, 33 perusahaan di China yang keluar, saya ulang, 23 ke Vietnam, 10 ke Kamboja, Thailand, Malaysia," Jokowi mengulang.
Mantan Walikota Solo itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bangga! Perusahaan Asal Banda Aceh Ekspor Perdana Kerang Hidup ke Vietnam
Bea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya