Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penumpang MRT Tembus 100.000 Orang per Hari

Penumpang MRT Tembus 100.000 Orang per Hari MRT. ©2017 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan bahwa minat masyarakat yang menggunakan Moda Raya Transportasi (MRT) sejauh ini sudah cukup tinggi. Hal ini terbukti sejak dioperasikan pada Maret lalu, jumlah penumpang MRT tembus mencapai 100.000 orang per hari.

"Kurang dari 8 bulan penumpang cukup banyak sudah 100.000 penumpang pe rhari di hari-hari tertentu," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/12)

Untuk fase pertama, MRT beroprasi melayani penumpang dari Stasiun Lebak Bulus menuju Bunderan Hotel Indonesia dan sebaliknya. Kereta modern ini mampu mengantar penumpang dalam waktu 30 menit. Adapun sekali angkut, MRT dapat menampung 1.200 hingga 1.800 orang.

Dia mengaku optimis, pertumbuhan penumpang pada MRT bisa meningkat dua kali lipat apabila fase dua beroprasi. Adapun fase dua ini merupakan perpanjangan dari Stasiun Bunderan Hotel Indonesia menuju Stasiun Kota.

"Tentu ini akan lebih tinggi kalau kita perpanjang ke kota. Kita harapkan jumlah penumpang bisa tinggi di atas 200 ribu penumpang per hari," tandasnya.

MRT Bayar Listrik Rp12 Miliar Sebulan

PT MRT Jakarta mengeluarkan anggaran sekitar Rp12 miliar per bulan untuk membayar tagihan listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembayaran ini dilakukan untuk menjamin pelayanan serta operasional tak terganggu.

"Beban kita untuk listrik cukup tinggi karena sebulan sekitar Rp12 miliar," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi MRT Jakarta, Tuhiyat dikutip dari Antara, Selasa (19/11).

Tuhiyat mengatakan, pihaknya telah meneken kontrak dengan PLN untuk penyediaan listrik tingkat silver class atau diprioritaskan dibanding layanan untuk area komersial lainnya.

"Kontrak kita dengan PLN kalau di UU BUMN itu beda, murah, ini enggak. Justru lebih mahal dari commercial biasa karena kita priority, yang lain mati (listrik) kita enggak, kecuali blackout (mati listrik total) seperti kemarin," katanya.

Dia mengatakan ketersediaan listrik di MRT Jakarta ditopang oleh dua gardu PLN. "Meskipun mati, kita hidupnya lebih cepat lima jam setelahnya, yang lain baru besoknya," ujarnya.

Beban Biaya MRT

Tuhiyat menuturkan selain listrik (10 persen), komponen beban terbesar di antaranya yang pertama adalah penyusutan aset (42 persen), kemudian gaji dan tunjangan karyawan (22 persen), upah pegawai kontrak atau outsourching (11 persen), jasa konsultan dan asuransi (tiga persen), sewa kantor dan kendaraan (dua persen) dan pelatihan dan pengembangan (satu persen).

Sebelumnya, Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi mengaku masih mempertimbangkan untuk membangun genset demi menopang pengoperasian kereta Ratangga MRT karena pihaknya telah berkontrak penyediaan listrik premium dengan PLN.

Selain itu, mati listrik total terjadi hanya dalam jangka waktu yang lama, sehingga dikhawatirkan genset tersebut justru akan menganggur sementara investasinya cukup tinggi.

"Listrik PLN ini matinya sembilan tahun sekali, di 2009 dan berapa tahun belakangan, bayangkan kalau bangun genset dan enggak dipakai-pakai sampai berapa tahun," ujarnya.

Pasokan listrik MRT Jakarta bersumber dari dua subsistem 150kV PLN yang berbeda, yaitu Subsistem Gandul Muara Karang melalui Gardu Induk PLN Pondok Indah dan Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk PLN CSW.

Adapun, genset yang dimiliki MRT Jakarta saat ini adalah untuk pasokan listrik untuk kebutuhan keselamatan dan evakuasi di fasilitas stasiun dan di terowongan, bukan untuk pengoperasian kereta.

Kapasitas tenaga listrik cadangan (back up power) MRT Jakarta tersebut dinilai sudah cukup dan berfungsi dengan baik pada saat pasokan listrik terputus, karena itu pada saat listrik terputus, evakuasi dapat dilakukan dengan aman.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MRT Jakarta Angkut 102 Juta Penumpang Selama 5 Tahun Beroperasi
MRT Jakarta Angkut 102 Juta Penumpang Selama 5 Tahun Beroperasi

MRT Jakarta pertama kali beroperasi melayani masyarakat pada 24 Maret 2019.

Baca Selengkapnya
Penumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
Penumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024

BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Capai 36.000 per Hari, Rekor Tertinggi 88.051 Pengguna
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Capai 36.000 per Hari, Rekor Tertinggi 88.051 Pengguna

Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat menjadi stasiun yang paling banyak melayani pengguna.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Per 1 Maret LRT Jabodebek Tambah 44 Perjalanan, Waktu Tunggu Hanya 6 Menit
Per 1 Maret LRT Jabodebek Tambah 44 Perjalanan, Waktu Tunggu Hanya 6 Menit

Penambahan perjalanan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan terhadap para pengguna.

Baca Selengkapnya
Ingat, Buka Puasa di MRT Jakarta Hanya Boleh Minum Air Putih dan Makan Kurma
Ingat, Buka Puasa di MRT Jakarta Hanya Boleh Minum Air Putih dan Makan Kurma

Selain air minum, pengguna juga boleh mengonsumsi buah kurma.

Baca Selengkapnya
Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal
Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal

Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.

Baca Selengkapnya
Berprofesi Sebagai Masinis MRT, Perempuan Ini Senang Bisa Sapa dan Lambaikan Tangan Anaknya saat Bekerja
Berprofesi Sebagai Masinis MRT, Perempuan Ini Senang Bisa Sapa dan Lambaikan Tangan Anaknya saat Bekerja

"Biasanya dadah-dadahin anak kecil di peron, sekarang ke anak sendiri," tulis perempuan ini.

Baca Selengkapnya
MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Ditargetkan Berfungsi Tahun 2027
MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Ditargetkan Berfungsi Tahun 2027

Saat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.

Baca Selengkapnya
Rute Penerbangan Terpendek Kedua Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Jarak Tempuhnya Cuma 73 Detik!
Rute Penerbangan Terpendek Kedua Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Jarak Tempuhnya Cuma 73 Detik!

Lantas, dimana sebenarnya letak dari rute penerbangan unik tersebut?

Baca Selengkapnya