Penjualan Terompet di 2019 Tak 'Senyaring' Bunyinya
Merdeka.com - Penjualan terompet di tahun ini tak secerah tahun kemarin. Salah satu pedagang terompet di Pasar Asemka, Ujang mengaku penjualan terompet menurun.
"Lebih ramai tahun lalu, mungkin karena kondisi ekonomi," kata Ujang kepada Merdeka.com, Selasa (31/12).
Terompet yang dia jual beragam jenis dengan harga yang berbeda-beda. Salah satunya terompet plastik yang terbilang lebih awet ketimbang terompet dari kertas yang mudah basah jika sering ditiup.
Ujang menjual terompet dengan harga Rp7.500 untuk terompet tiup hingga Rp25.000 untuk terompet pegas. Meski demikian, dia enggan membeberkan omzet yang dia raup tahun ini.
"Ada untung tapi enggak tahu berapa, belum dihitung," imbuhnya.
Masih Ramai Pembeli di Hari Terakhir
Pedagang terompet lainnya, Nabrih mengatakan, masih banyak pembeli di hari terakhir tahun 2019. Dari 1.000 terompet hingga topi yang dia jual hari ini, tinggal tersisa kurang dari 100 buah.
Dia menjelaskan, terompet yang dia jual dibeli dari agen di Cikarang. Ada beragam model yang dijual, mulai dari terompet bentuk panjang hingga terompet berbentuk naga, dengan berbagai ukuran mulai dari 30 cm sampai 50 cm.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp5000 sampai Rp25.000. Tak hanya terompet, dia juga menjual topi kerucut warna senada yang dibanderol Rp5000.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang perayaan Tahun Baru 2024, penjual terompet musiman mulai marak di sejumlah kawasan Ibu kota.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaAneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaPemkot Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar Pasar Murah Ramadan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca Selengkapnya