Penjualan obat makin laris, Kalbe Farma raup laba Rp 922 miliar
Merdeka.com - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di enam bulan pertama 2013 membukukan laba bersih tumbuh sebesar 14,2 persen menjadi Rp 922 miliar dari Rp 807 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang naik 18,9 persen menjadi Rp 7,42 miliar dari Rp 6,24 miliar.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan, Vidjongtius, mengatakan perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan penjualan di tengah situasi makro ekonomi yang menantang sehingga penjualan perseroan masih relatif stabil.
"Pertumbuhan kami didukung secara berimbang oleh keempat divisi utama yakni divisi obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi dan divisi distribusi dan logistik," ujar dia dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Kamis (1/8).
Seiring pertumbuhan penjualan, laba kotor perseroan pun meningkat sebesar 18,3 persen menjadi Rp 3,62 miliar dari Rp 3,06 miliar. Rasio laba kotor terhadap penjualan menurun 0,3 persen menjadi 48,8 persen dari 49,1 persen pada semester pertama tahun lalu, antara lain akibat dampak pelemahan nilai Rupiah dan perubahan komposisi bisnis.
"Kami tetap mewaspadai pergerakan Rupiah dan mengantisipasi berlanjutnya volatilitas dalam jangka pendek dan dampaknya terhadap marjin perseroan. Namun demikian, kami tetap yakin akan pencapaian target tahun ini," jelas dia.
Divisi Obat Resep mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1,88 miliar, meningkat 18,1 persen, terutama didukung oleh pertumbuhan volume. Divisi Obat Resep memberikan kontribusi 25 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.
Divisi Produk Kesehatan mencatat pertumbuhan yang mantap sebesar 19 persen dengan penjualan bersih sebesar Rp 1,19 miliar. Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi 16 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.
Divisi Nutrisi mencapai penjualan bersih sebesar Rp 1,75 miliar, meningkat 32,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Divisi Nutrisi kini memberikan kontribusi 24 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.
Divisi Distribusi dan Logistik tumbuh 11,6 persen mencapai penjualan sebesar Rp 2,58 miliar. Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi 35 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan, menurun dari 37 persen pada semester pertama tahun 2012.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaMarjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaTercatat capaian TKDN Medco mencapai sebesar 66 dalam pengadaan 2022.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya