Penjualan mobil di Indonesia diprediksi anjlok di 2016

Merdeka.com - Lembaga survei Frost & Sullivan memprediksi total penjualan kendaraan di Indonesia akan turun sebesar 4,3 persen di tahun 2016. Kondisi ekonomi Indonesia yang kian melemah menjadi penyebab penurunan penjualan mobil di Tanah Air.

"Penurunannya sebesar 969.100 unit, harga-harga yang melemah, menurunnya nilai tukar Rupiah dan adanya penekanan dalam pasar komoditas menjadi faktor utama yang dapat menurunkan penjualan," ujar Vice President, Automotive & Transportation, Frost & Sullivan Asia Pacific, Vivek Vaidya di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (27/1).

Selain itu, kata Vivek, kenaikan suku bunga Amerika serta gejolak perekonomian di China membuat mata uang Rupiah melemah. Akibatnya, impor komponen dan harga dari kendaraan Completely Built Up Unit (CBU) menjadi lebih mahal.

"Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap harga dari berbagai tipe kendaraan. Impor CBU, terutama mobil mewah, cenderung menjadi lebih mahal. Mobil LCGC akan paling terkena dampaknya karena tingginya tingkat lokalisasi," paparnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen merupakan yang terendah dalam satu dekade. Kendati demikian, Indonesia masih mempertahankan posisinya sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN.

"Ini tidak cukup untuk mempertahankan momentum yang diperlukan oleh sektor otomotif untuk tumbuh dan berkembang," tukasnya.