Pengusaha sebut masalah ekonomi datang dari banyak arah

Merdeka.com - Iklim politik nasional belum sepenuhnya stabil. Pengusaha khawatir kondisi ini bakal mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Karena itu, pengusaha meminta elit politik kembali rukun agar Indonesia siap menghadapi tantangan persoalan ekonomi global.

Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai permasalahan politik yang paling mencolok saat ini adalah masih ada pihak yang tidak dapat menerimanya hasil Pemilu yakni terpilihnya Joko Widodo Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden untuk lima tahun ke depan.

"Masalah yang pertama adalah politik yang masih terus bergulir di kursi pemerintahan. Ini dinilai akan mempengaruhi. Karena sampai hari ini kita lihat mereka (elite-elite politik) masih belum bisa menyatu. Beberapa partai masih belum bisa menerima kemenangan pak Jokowi JK,ini perlu diselesaikan, supaya kita bisa satu kembali," ungkap Sofjan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/9).

Sofjan yakin, jika iklim politik sudah membaik, maka perekonomian nasional tetap terjaga stabil bahkan bisa lebih kuat. Sebab, semua pihak akan bekerja sama memajukan kondisi ekonomi nasional.

Dia menuturkan, Indonesia bakal menghadapi tantangan ekonomi cukup berat ke depannya. Salah satunya datang dari kondisi ekonomi dunia.

"Masalah ekonomi dunia saat ini juga sedang goyah. Lokomotif pembangunan dunia sekarang susah. Republik Rakyat China sedang alami masalah, Jepang alami masalah, Eropa Ukraina juga alami masalah, Amerika akan menarik uang-uang murah yang mereka beri di dunia. Itu pasti berdampak sekali ke ekonomi kita," jelasnya.

Kondisi ini diperparah dengan merosotnya daya beli masyarakat Indonesia. "Sekarang kita menghadapi masalah defisit neraca perdagangan. Pemerintah menaikkan bunga, uang diperketat, harga barang jadi mahal, ini yang menjadi masalah sebetulnya. Masalah ekonomi ada dari mana-mana. Dan itulah tugas kita membantu pemerintah agar bisa memajukan Indonesia dari segi ekonomi," ucapnya.