Pengusaha sebut e-commerce bakal matikan industri Ritel RI
Merdeka.com - Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyoroti tentang sistem belanja online atau e-commerce yang dinilai dapat menghambat pertumbuhan industri ritel di Indonesia.
Ketua Umum DPP HIPPINDO Budihardjo Iduansjah mengatakan ada ketidakadilan yang diterima pihaknya, terlebih terkait pembayaran pajak.
"Kami tidak takut sama online tapi yang kami khawatir itu yang tidak pakai pajak jadi mereka lebih murah sehingga konsumen beralih," Ujarnya di Jakarta, Selasa (17/1).
Lebih lanjut dirinya menekankan selama ini pihaknya selalu membayar pajak, baik pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai.
"Tidak adil yang satu bayar pajak dia bayar sewa bayar pajak kita bayar semua. Ketika diadu dengan online harus ada aturan. Ada yang dirugikan investasi padat modal padat karya. Kita minta online bener bayar pajak dan sebagainya," imbuhnya.
Sementara itu, wakil Ketua Umum HIPPINDO Thomas Farial mengakui ngempuran dari belanja online sangat memengaruhi penjualan aksesoris fashion dan sepatu yang menurun.
"Hari ini di mall banyak merk asing dan big player global players dengan harga murah. Ini pukulan bagi pemain seperti kami. Belum lagi online bisnis sangat terbuka dan memungkinkan small industri jual langsung ke konsumen. Ini memberikan satu tekanan tradisional yang kita toko dan lain-lain," pungkas Thomas.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaKonsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya