Pengusaha ritel raksasa muslim larang penjualan produk Donald Trump
Merdeka.com - Lifestyle, perusahaan ritel raksasa di Timur Tengah, melarang produk Donald Trump usai bakal calon presiden Amerika Serikat itu akan menutup Amerika dari penduduk muslim. Lifestyle bakal 'membuang' produk Trump dari 195 gerainya di Timur Tengah, Afrika Utara, Pakistan, dan Tanzania.
"Terkait pernyataan kandidat presiden Amerika itu (Donald Trump) di media AS, maka kami akan menghentikan penjualan semua produk dekorasi rumah milik Trump," ujar CEO Lifestyle, Sachin Mundhwa, seperti dilansir dari CNN Money, Kamis (10/12).
Pihak Trump belum bersedia memberikan komentarnya sejauh ini.
Sebelumnya, bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, membela diri dari serangan berbagai pihak terkait idenya melarang muslim masuk ke wilayah AS. Dia berdalih, gagasan itu hanya meniru apa yang pernah dilakukan pemerintah Negeri Paman Sam pada Perang Dunia ke-II.
Trump berkaca pada peristiwa penyerangan Pangkalan Pearl Harbour oleh militer Jepang pada 7 Desember 1941. Selang beberapa hari seusai insiden itu, Pemerintah AS menahan semua orang Jepang yang berada di wilayahnya. Begitu pula warga Jerman ataupun Italia yang menjadi musuh sekutu. Lebih dari 110 ribu orang ditahan.
"Apa yang saya usulkan tidak berbeda dari kebijakan Presiden Franklin Delano Roosevert pada masa itu," kata Trump, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Rabu (9/12).
Trump melontarkan ide melarang muslim, baik mahasiswa, wisatawan, sampai pebisnis, masuk ke AS merespon penembakan massal di California. Peristiwa menewaskan 14 orang pekan lalu pelakunya adalah suami-istri imigran muslim dari Pakistan, Syed Farook (28) dan Tashfeen Malik (29). FBI mengatakan penembakan ini dilandasi motif teror.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah nama seperti Natasha Rizky hingga Melly Goeslaw memiliki bisnis busana Muslim.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tidak hanya sekadar berorientasi pada profit, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat luas, terkhusus di bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaBeni memberanikan diri memproduksi kembali brand pribadi mereka, yaitu Boloni yang sebelumnya sudah ada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pintar membaca peluang, sederet artis memanfaatkan momen Ramadan dan lebaran untuk berbisnis.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca SelengkapnyaMUI mendorong seluruh masyarakat untuk tetap beralih menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya.
Baca Selengkapnyajemaah wanita terlihat mengenakan mukena dengan motif macan tutul yang mencolok.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim BNI menawarkan promo ramadan berhadiah rumah hingga mobil mewah
Baca Selengkapnya