Pengusaha Hotel: Jakarta Jadi Apa Setelah Ibu Kota Pindah ke Kalimantan?
Merdeka.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DKI Jakarta meminta pemerintah pusat maupun pemerintah DKI Jakarta untuk segera memutuskan rencana konkret tentang bagaimana masa depan kota Jakarta terkait pindahnya ibu kota negara ke Kalimantan.
"Kita minta pemerintah pusat dan DKI Jakarta untuk memikirkan dan merumuskan Jakarta mau dibawa ke mana," kata Ketua PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono di Jakarta, Selasa (17/1).
Saat menjelaskan rekomendasi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PHRI DKI Jakarta, Iwantono mengatakan ibu kota negara pindah ke Kalimantan akan memiliki dampak yang sangat serius bagi perhotelan dan restoran di Jakarta.
Dia mengatakan, pemerintahan pusat, termasuk kementerian, kantor pusat perusahaan dan lainnya akan pindah ke ibu kota baru. "Nasib hotel dan restoran tentu sangat tergantung pada nasib Jakarta," katanya.
Saat ini, kata Iwantono, belum diketahui dengan pasti apakah Jakarta akan menjadi kota keuangan, perdagangan, industri atau pariwisata. "Masih kabur, Jakarta ingin menjadi apa," katanya.
Jika peruntukan kota Jakarta diketahui, tentu pelaku usaha perhotelan dan restoran akan dapat segera pula menyesuaikan usahanya.
Iwantono berharap PHRI bisa dilibatkan dalam pembahasan mengenai masa depan Jakarta. Ia mengatakan, asosiasi yang lain tentu juga akan berkenan jika diundang untuk merumuskan nasib Jakarta.
Pada kesempatan itu, Iwantono juga mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta mulai meningkat. "Menurut data BPS jumlah wisman yang berkunjung ke Jakarta pada bulan Oktober 2022 naik sebesar 1,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan ini seiring dengan berbagai upaya pemerintah dalam pemulihan sektor pariwisata di antaranya meningkatkan kualitas pariwisata dan peningkatan fasilitas dan atraksi di destinasi wisata.
Tetapi kenaikan ini masih belum dapat menyamai jumlah kunjungan wisman sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Pada Oktober 2022, wisatawan yang berasal dari wilayah ASEAN tetap mendominasi kunjungan ke Jakarta mencapai 39.591 wisman. Berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisatawan dari Malaysia tercatat paling tinggi mencapai 15.125 wisman atau 13,43 persen dari seluruh kunjungan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaRespons JK soal Jokowi Sambangi Hotel Tempat TKN Kumpul
JK menganggap apa yang dilakukan Jokowi sebagai hal yang wajar yakni mengantarkan cucunya
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaIstana Ungkap Isi Pembicaraan Jokowi dan AHY Sambil Makan Gudeg di Yogyakarta
Jokowi dan AHY sarapan bareng di Gudeg Yu Djum Wijilan, Kota Yogyakarta, Minggu (28/1) pagi.
Baca SelengkapnyaTuris Malaysia Beri Nilai Rendah untuk Jakarta, Menteri Sandiaga Beri Tanggapan Begini
Sejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca Selengkapnya