Pengusaha Harus Siap Hidup Berdampingan dengan Pandemi Corona
Merdeka.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengimbau para anggotanya untuk siap hidup berdampingan dengan virus corona. Hal ini dilakukan sejalan dengan upaya pemerintah yang tengah menyiapkan diri memasuki fase kenormalan baru (new normal).
"Ketua Kadin, Pak Rosan membuat imbauan, kita harus siap hidup berdampingan dengan Covid-19," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Perempuan, Nita Yudi dalam diskusi 'Pentahelix Lawan Corona, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (29/5).
Menuju tahapan kenormalan baru ini, Kadin telah menyiapkan berbagai antisipasi dan sejumlah persiapan. Nita menyebut, Rosan meminta para pengusaha untuk bisa beradaptasi, melahirkan inovasi dan berkreasi selama pandemi berlangsung.
Salah satu adaptasi yang perlu dilakukan yakni mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah dan protokol kesehatan. "Adaptasi ini dengan ikut aturan pemerintah dan ikut protokol kesehatan," kata dia.
Nita menambahkan, selama pandemi ini Kadin telah ikut serta membantu meringankan beban pemerintah dengan menggalang dana melalui Yayasan Kemanusiaan Kadin. Aksi sosial ini telah mengumpulkan dana sebesar Rp400 miliar.
Dari jumlah dana tersebut, Kadin menyalurkan ke berbagai pihak. Mulai dari BNPB, Palang Merah Indonesia, Kementerian Kesehatan, Pemda DKI Jakarta, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan ratusan Puskesmas. Kadin juga membagikan 10 ribu paket sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Nita menjelaskan, dalam pelaksanaannya, dunia usaha sudah menyiapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus. Dunia usaha juga akan selalu mengikuti anjuran pemerintah terkait hal ini.
Ada beberapa hal yang telah Kadin lakukan di tengah pandemi ini. Selain rutin memberi masukan kepada pemerintah, Kadin terus mendorong agar pemerintah mempercepat penyaluran bantuan kepada pelaku UMKM terdampak Corona.
Hal ini dikarenakan pelaku usaha mikro menggantungkan hidup sehari-hari mereka dengan berdagang sehingga jika Corona membuat dagangan mereka sepi, mereka akan kesulitan mencari biaya hidup sehari-hari.
"Kami terus beri masukan ke pemerintah terutama karena dunia usaha ini yang paling kena imbasnya UMKM. Nah, stimulus ini harus disegerakan karena sampai saat ini BLT belum sampai ke teman-teman pengusaha mikro," ujar Nita.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca Selengkapnya