Pengusaha: Dwelling time dibuat lama untuk ciptakan rente
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Eddy Ganefo mengatakan dengan diturunkannya dwelling time atau waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi 2 hari, akan mendorong iklim positif dalam investasi di industri dan perdagangan nasional.
Selain itu, dengan diciptakannya kemudahan dalam dwelling time, akan berkorelasi dengan biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha.
"Dwelling time seharusnya sangat singkat. Biaya atau cost akan lebih murah. Tidak ada lagi oper-oper pengangkutan," kata Eddy Ganefo di Musyawarah Propinsi Kadin Jawa Timur, di Hotel Singhasari, Batu, Senin (19/9).
Dia menambahkan, langkah peningkatan efisiensi pemeriksaan di pelabuhan merupakan pekerjaan besar bagi Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan PT Pelindo. Namun, hal tersebut akan membawa dampak positif, salah satunya menghentikan oknum-oknum yang mengulur waktu dwelling time untuk meraup keuntungan.
"Bisa memproses lebih cepat, dengan biaya-biaya tambahan. Ini sebenarnya yang menjadi persoalan. Bukan masalah dwelling timenya, lamanya itu diciptakan supaya terjadi rente-rente," imbuhnya.
Eddy menilai, suatu sistem bisa dibuat bagus dan bisa dibuat lambat tergantung orangnya. Sehingga dengan ditekannya dwelling time diharapkan bisa menghentikan aksi para oknum tersebut.
"Ujung-ujungnya korupsi juga. Presiden Jokowi selalu berpesan berhentikan korupsi di mana saja. Ini yang kita dukung," jelas Eddy.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi memerintahkan agar dwelling time atau waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok turun jadi 2 hari. Saat ini, dwelling time di pelabuhan tersebut masih sekitar 3,2 hari.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berencana menerapkan aturan baru bagi importir dengan reputasi baik. Jika barang yang dikirim sama setiap waktunya, dan masuk dalam pelabuhan yang sama maka kemungkinan akan dibebaskan dari pemeriksaan.
"Apabila suatu barang datang berulang-ulang di suatu tempat apakah iya departemen tertentu harus mengawasi sehingga tidak efektif, ya kita buat simple saja satu barang dari pabrik tertentu yang terkenal begitu satu barangnya dan benar, nah itu enggak perlu diperiksa," kata Budi ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (18/9).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
98,6% Tanah Sudah Terdaftar, Dampak Ekonomi di Kota Tangerang Selatan Mencapai Rp20,5 T
Tujuan dari dilakukannya percepatan dalam hal pendaftaran tanah, di antaranya untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah masyarakat
Baca SelengkapnyaPengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya
Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudah Kena Kenaikan Cukai, Pengusaha Ingin Pajak Rokok Elektrik Ditunda Hingga 2026
Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal
Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaApresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaTanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah
Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca Selengkapnya