Penggunaan BBM untuk listrik terus ditekan

Merdeka.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Indonesia Timur menargetkan mampu menurunkan tingkat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 25 persen untuk pembangkit listrik.

Hal ini diklaim sejalan dengan kebijakan penghematan energi seperti instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melarang PLN membangun pembangkit listrik diesel baru.

Direktur Operasi Wilayah Indonesia Timur PLN Vickner Sinaga menjelaskan pada 2011 lalu, wilayah Indonesia Timur yang terdiri dari 15 provinsi menggunakan BBM sebanyak 2,3 juta ton. Tahun ini, ditargetkan penggunaan BBM dapat ditekan di bawah 2 juta ton.

"Jatah BBM untuk PLN Indonesia Timur di 2012 ini hanya 2 juta ton dan kita usahakan kurang dari target tersebut," kata Vickner di Kantor Pusat PLN, Selasa (5/6).

Jika dibandingkan wilayah lainnya, seperti wilayah Jawa-Bali dan wilayah Sumatera, PLN wilayah Indonesia Timur mengkonsumsi BBM paling minim. PLN wilayah Jawa-Bali mengkonsumsi BBM hampir dua kali lipat dari wilayah Indonesia Timur. Sedangkan untuk PLN wilayah Sumatera mengkonsumsi sekitar 2,5 juta ton BBM, atau sedikit di atas PLN wilayah timur.

"Dari total subsidi listrik 2011 sebesar Rp 90,5 triliun, PLN wilayah Indonesia Timur hanya disubsidi Rp 18 triliun. Sehingga jika dibagi 15 provinsi, setiap provinsi mendapatkan subsidi listrik sebesar Rp 100 miliar per bulan atau Rp 1,2 triliun per tahun," katanya.