Pengembangan Bandara Soekarno Hatta butuh Rp 26,25 triliun
Merdeka.com - Tahap pertama pengembangan bandara internasional Soekarno-Hatta telah dimulai tahun ini dan terus berlangsung hingga 2014. Proses pengerjaannya sendiri akan mencangkup 3 terminal dan 2 landasan pacu.
Namun, butuh dana yang sangat besar untuk menjadikan Bandara Soekarno Hatta sekelas bandara internasional lain.
Dari hasil hitungan pemerintah dan otoritas bandara, sesuai grand desain pengembangan Bandara hingga 2020 mendatang, diperkirakan memakan dana hingga Rp 26,25 triliun.
"Dalam 1, 2 atau 3 tahun lagi akan terlampaui diperlukan pengembangan lebih lanjut, setelah tahap berikutnya lagi, setelah 2014. Dari semua yang dirancang pemerintah bersama, utamanya PT Angkasa Pura II diperlukan anggaran Rp 26,25 triliun," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai Sidang Kabinet Terbatas di kantor pusat Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (2/7).
SBY menginginkan seluruh dana pembangunan bisa dibiayai oleh BUMN. Dengan demikian, anggaran pemerintah bisa digunakan pada fasilitas penunjang lainnya.
"Anggaran pemerintah bisa dipakai untuk membangun yang katakanlah, tidak memiliki nilai komersial setinggi itu. Seperti waduk, bendungan, jalan, jembatan, dan sebagainya," lanjutnya.
Dengan pengembangan ini, kata SBY, Bandara Soekarno Hatta dapat menjadi alternatif penerbangan-penerbangan internasional yang biasanya selalu melalui Bandara Changi, Singapura. Tak hanya itu, Indonesia juga siap menjadi interlink atau persinggahan bagi sejumlah penerbangan internasional di seluruh dunia.
"Tetapi ingat, kalau Singapura titik dan kemudian penghubung negara-negara lain, kita punya konektivitas dalam negeri. Jadi Singapura tentu international airport, kita juga begitu, tetapi kita melayani lebih banyak lagi domestik. Bayangkan luas negara kita, tidak kalah dengan Asia Tenggara dalam arti konektivitas," kata SBY.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk tahap awal pengembangan Bandara Soekarno Hatta (hingga 2014) sebesar Rp 7,6 triliun. Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Rinaldo J Abiz mengungkapkan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk meningkatkan daya tampung Terminal I saja. Dari 9 juta pergerakan menjadi 18 juta penumpang setiap tahunnya.
"Untuk revitalisasi Terminal 1C sudah selesai, sedangkan Terminal 1B sudah hampir selesai, tinggal menyediakan kursi. Kemudian, dilanjutkan untuk pengembangan terminal IA," kata Rinaldo.
Untuk Terminal II, lanjut Rinaldo, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun. Sebagian nesar dana dari pihak ketiga, tetapi masih dikaji. Perbankan menawarkan diri untuk memberikan pinjaman.
Sedangkan untuk mengembangkan Terminal III yang daya tampungnya menjadi 25 juta penumpang per tahun membutuhkan dana sebesar Rp 4,8 triliun. Pendanaan ini sepenuhnya akan menggunakan kas internal perseroan.
"Membangun terminal 3 akan memakan investasi sebesar Rp 4,8 triliun. Untuk ground breaking pembangunan terminal 3 dan sudah diresmikan Presiden SBY," katanya
(Yulistyo Pratomo/Idris Rusadi)
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaDi Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaCak Imin optimistis akan ada hasil yang baik. Sebab sampai pemerintahan ini selesai, PKB masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan
Baca SelengkapnyaBandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Serang mencatat ada 32 banner dan baliho bergambar Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca Selengkapnya