Pengamat: Ekspor listrik dimungkinkan saat di luar beban puncak
Merdeka.com - Pengamat energi dari Institute for Essensial Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyatakan rencana Dahlan Iskan atau PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menjual listrik ke Papua Nugini dan Malaysia tak menjadi masalah. Namun, dia memberikan catatan, ekspor listrik hanya diperbolehkan ketika tidak dalam beban puncak.
Pasalnya pada saat itu, listrik tetap berproduksi, namun tak dimanfaatkan secara optimal.
"Kita butuh akses, ada sekian juta yang belum mengakses listrik yang perlu dipenuhi listriknya. Tapi pada saat bersamaan kawasan tertentu produksi listrik bisa dihasilkan yang saat itu tidak terpakai," ujar dia di Hotel Harris, Jakarta, Rabu (19/6).
Beban puncak menurutnya ketika pukul 17.00 sampai 22.00. Otomatis pada pagi hingga sore, penggunaan listrik kecil dan terbuang sia-sia. Oleh karena itu bisa dibuat sistem interkoneksi di mana listrik yang tidak terpakai dapat dibeli pihak lain.
Selain itu yang terpenting juga adalah akses listrik utamanya untuk industri, institusi harus dipenuhi terlebih dahulu.
Meski, saat ini ada 14 juta rumah tangga yang belum menikmati listrik, namun untuk mendorong mereka merasakan terang benderang juga cukup sulit.
"Tidak mudah karena sekarang mereka tinggal di pedesaan, daerah terpencil yang biaya untuk menyediakan listrik juga mahal," jelasnya.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKonduktor elemen penting yang dapat menghantarkan listrik di berbagai peralatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaKorban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaDiduga, terbakarnya tiang listrik saat hujan deras itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek. Api sempat berkobar dan menyala cukup besar.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca Selengkapnya