Pencabutan subsidi listrik 900 VA ditunda bikin APBN membengkak
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan proses pencabutan subsidi listrik ini masih menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo. Hal ini mengakibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan semakin membengkak.
Sebab, pencabutan subsidi listrik tersebut yang akan mulai dilakukan pada Juni 2016, tertunda akibat belum diputuskan oleh Jokowi.
"Akibatnya kita harus menambah subsidi USD 18,76 triliun karena Juni listrik 900 VA masih disubsidi. Dan ini akan semakin membengkak, jika pelaksanaan pencabutan terus diundur," kata Sudirman dalam rapat kerja di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (8/6).
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, jadwal pencabutan subsidi jika dilaksanakan per 1 Juli 2016 maka subsidi yang ditambah sekitar Rp 20,65 triliun. Jika diundur per 1 Agustus 2016, maka penambahan subsidi yang dibutuhkan sekitar Rp 21,91 triliun.
Sementara, apabila pencabutan subsidi listrik tidak dilakukan pada 2016, maka tambahan subsidi yang diperlukan sekitar Rp 25,35 triliun. Sehingga, Sudirman mengimbau agar pencabutan subsidi listrik 900 VA bisa dilakukan tahun ini.
"Harus tahun ini (diselesaikan). Mungkin dilihat timingnya supaya tidak memberatkan masyarakat," kata dia.
Pemerintah sedang mendata pengguna 900 volt ampere (VA) untuk memastikan subsidi listrik tepat sasaran. Semula penyaringan diproyeksi rampung Januari 2016, namun rumitnya sinkronisasi data yang dimiliki PT PLN (Persero) dengan data milik Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) membuat tenggat waktu penyaringan diundur hingga Juni 2016.
Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menjelaskan, TNP2K memiliki data orang miskin 'by name by address' tetapi tidak memiliki nomor pelanggan listrik. Sedangkan, PLN mempunyai data nama dan nomor pelanggan, namun tidak mengetahui kondisi perekonomian pelanggan tersebut.
"Nah, sinkronisasi data ini yang ternyata tidak mudah," ujar Bambang.
Bambang menegaskan, saat ini sebanyak 46 juta rumah tangga mendapatkan subsidi listrik pengguna daya listrik 450 VA dan 900 VA. "24 juta (rumah tangga) untuk 450 kwh, sisanya 22 juta (rumah tangga) 900 kwh. Padahal di data kita hanya 6 juta-6 juta (6 juta pengguna 450 VA dan 6 juta pengguna 900 VA). Jadi kita sisir dulu," kata Bambang.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Segera Terbitkan Aturan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pupuk Subsidi Hanya untuk Petani: Jangan Dijual ke yang Bukan petani
Banyak petani mengeluhkan pupuk subsidi dijual dengan harga dua kali lipat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Subsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Pembelian Pupuk Subsidi Cukup Pakai KTP
Jokowi memastikan ketersediaan pupuk untuk masa tanam Januari 2024 dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Rp450 Triliun Setahun, Benarkah Bakal Gunakan Anggaran Subsidi BBM?
Pemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Minta Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Dirut Pupuk Indonesia Respons Begini
Perusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.
Baca SelengkapnyaJokowi: Subsidi Bunga KUR Setara Bangun 40 Waduk
Anggaran subsidi KUR tersebut setara dengan membangun sebanyak 40 unit waduk.
Baca Selengkapnya