Pemerintahan masih baru, gubernur BI maklum APBN terserap lamban
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo berharap pemerintahan Jokowi-JK bisa lebih cepat melakukan penyerapan anggaran di semester II tahun ini. Apalagi jika melihat realisasi penyerapan anggaran masih 20 persen sepanjang semester I.
Agus Marto memaklumi rendahnya penyerapan anggaran di paruh pertama tahun ini. Sebab, pemerintahan tergolong masih baru.
"Kebetulan pemerintahannya baru jadi di semester satu itu pencairan anggaran baik di pusat maupun di daerah itu pelan," papar Agus saat bertemu dengan Pimpinan DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8).
Walau pemerintahan di bawah kendali Presiden Joko Widodo baru seumur jagung, Agus Marto berharap jajaran Kabinet Kerja mampu melakukan akselerasi atau penyesuaian terhadap kondisi perekonomian saat ini.
"Kita harapkan di semester kedua akan lebih baik sehingga anggaran yang sudah disetujui oleh DPR ini harus segera direalisasikan," tutur Agus.
Dengan stimulus berupa anggaran belanja pemerintah, dia yakin akan menggairahkan dunia usaha. Otomatis, denyut nadi roda perekonomian kembali berputar lebih cepat.
"Tetapi kita harus yakinkan pencairan anggaran itu harus betul-betul cepat, berkualitas, tidak boleh bocor. Nah ini harus dijalankan dan ini akan membuat investasi meningkat, konsumsi masyarakat meningkat, konsumsi pemerintah naik, nanti baru swasta bangkit. Sekarang ini swasta ada nunggu-nunggu," tutup Agus.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaNana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya