Pemerintah Lebih Baik Utamakan Layanan Kesehatan Ketimbang Diskon Tiket Pesawat
Merdeka.com - Pakar Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri mengkritisi kebijakan pemberian dana intensif untuk harga diskon tiket sejumlah maskapai penerbangan nasional.
Diskon tiket diberikan untuk menggairahkan sektor pariwisata dalam negeri yang tengah lesu akibat wabah virus corona atau Covid -19 yang melanda berbagai negara.
"Saya rasa di seluruh dunia tidak ada yang kasih diskon pesawat, karena otomatis pesawat itu harganya sudah turun. Ke Singapura cuma Rp1 juta bahkan ada yang Rp300.000. Jadi, merasa aneh saja gitu ya," ucap Faisal dalam acara Indef di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (6/3).
Menurut Faisal, wabah virus corona merupakan permasalahan yang berakar dari bidang kesehatan, bukan Ekonomi. "Karena kita nggak ada virus keuangan, ini namanya virus corona mewabah di sembilan puluh negara. Barangkali akhir pekan ini seratus negara," imbuh Faisal.
Faisal basri lebih menyarankan pemerintah untuk mengutamakan kebijakan yang dapat meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat Indonesia. Seperti memastikan layanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan mengurangi penyebaran berita hoax.
"Jangan cuman ngomong jaga kesehatan. Jaga stamina, tapi bayangkan simpang siurnya pemberitaan," tandasnya.
Pemberian Insentif Akibat Virus Corona Bakal Rugikan Negara?
Wabah virus corona membuat sektor pariwisata Indonesia anjlok. Wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia khususnya asal China menurun drastis. Padahal, turis dari negara tirai bambu itu termasuk nomor 2 terbesar setelah wisman Malaysia.
Demi memulihkan keadaan, pemerintah memberikan insentif di sektor pariwisata. Berbagai cara telah dilakukan seperti potongan harga tiket pesawat hingga penginapan. Sektor ekspor-impor juga bakal mendapatkan insentif agar tetap terus beroperasi.
Sektor investasi juga diprediksi mengalami penurunan di triwulan pertama ini. Namun, hal ini tak lantas membuat Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) ikut-ikutan memberikan insentif pada para investor.
"Enggak ada (insentif) standar," kata Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di Kantor BKPM, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).
Mantan Ketua HIPMI ini menilai pemberian insentif justru merugikan negara. Negara tidak mendapatkan untung dari pemberian bantuan tersebut.
"Jangan terlalu diumbarlah insentif itu. Negara lama-lama enggak dapat apa-apa," ungkap Bahlil.
Bahlil percaya, skema promosi dan strategi yang ada saat ini masih bisa mendapatkan realisasi investasi yang setara. Sehingga tak perlu ada insentif untuk pencarian modal asing untuk Indonesia. "Kami masih cukup yakin apa yang kami lakukan bisa kasih solusi," kata Bahlil.
Memang kata Bahlil, China merupakan negara terbesar kedua yang banyak berinvestasi di Indonesia. Akibat covid-19 ini, realisasi investasi pun menurun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBegini 5 Cara Beli Tiket Pesawat agar Dapat Harga Murah di Musim Liburan
Biasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Gembira, Diskon Tarif Tol Berlaku saat Mudik Lebaran
Diskon ini diberlakukan di antaranya untuk membantu kelancaran lalu lintas dan meringankan beban biaya perjalanan masyarakat, serta mendorong wisata.
Baca SelengkapnyaViral Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Kemenhub Bakal Cek KTP dan NIK Penumpang Sebelum Berangkat
Dengan adanya jual-beli tiket mudik ini bisa mengambil kesempatan orang lain yang benar-benar membutuhkan untuk pulang ke kampung halaman dengan gratis.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaGeliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Minta Menhub Instruksikan Maskapai Agar Tiket Pesawat Murah Saat Mudik Lebaran
Harga tiket pesawat kerap menjadi penyumbang utama terhadap inflasi di periode mudik lebaran serta Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya