Pemerintah Jokowi bakal bangun 7 bendungan di NTT
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK berencana membangun tujuh bendungan di sejumlah lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka mengatasi permasalahan air baku dan irigasi.
"Total untuk membangun tujuh bendungan itu adalah sebanyak Rp 5,9 triliun," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Imam Santoso seperti ditulis Antara Kupang, Senin (8/1).
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan pengoperasian Bendungan Raknamo yang berada di Kabupaten Kupang, NTT pada Selasa (9/1).
Bendungan Raknamo diketahui merupakan bendungan pertama yang dibangun dari sekitar 49 bendungan baru yang direncanakan bakal dibangun pemerintahan Jokowi-JK.
Selain Raknamo, enam bendungan lainnya yang sedang dan akan dibangun adalah Bendungan Rotiklot di Belu, Napungete di Sikka, Temef di Timor Tengah Selatan, Lambo di Nagekeo, Manikin di Kabupaten Kupang, dan Kolhua di Kota Kupang.
Imam mengungkapkan, ketujuh bendungan itu rencananya akan dapat menampung hingga sebesar 187 juta meter kubik.
"Ini sangat penting karena persoalan yang dihadapi NTT adalah kekurangan air," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Ketujuh bendungan itu rata-rata terletak di pulau Timor dan Flores.
Sedangkan untuk pulau-pulau kecil lainnya di NTT, Kementerian PUPR bakal membangun embung berukuran sedang hingga besar sebagai upaya mengatasi permasalahan kekurangan air.
Dia mengungkapkan alasan mengapa di lokasi lainnya tidak dibangun bendungan antara lain karena kondisi tanah, tingkat kedalaman dan cakupan yang terlalu kecil dalam membangun bendungan.
Sementara untuk embung di NTT, ujar dia, total sudah sebanyak 288 lokasi embung di provinsi tersebut yang dibangun dalam jangka waktu periode selama empat tahun, atau dari tahun 2014 hingga 2018.
"Fungsi embung itu seperti situ dan gunanya untuk konservasi air. Dengan membangun embung maka air tanah akan naik sehingga masyarakat juga bisa menggunakannya misalnya untuk membuat sumur bor dan untuk ternak mereka," paparnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya
Ketiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaTotal Investasi Rp4 Triliun, Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Diharapkan Jokowi Kurangi Kemacetan
Jokowi menyebut jalan tol tersebut memiliki total panjang 14,8 kilometer dengan total investasi sebesar Rp4 triliun.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya
Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca Selengkapnya