Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Gandeng Inggris Kembangkan Pembangunan Rendah Karbon

Pemerintah Gandeng Inggris Kembangkan Pembangunan Rendah Karbon Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) atas kerjasama dengan Inggris terkait kajian pembangunan rendah karbon (Low Carbon Development Initiatives/LCID). Kerja sama ini dinilai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomis Indonesia.

"Dengan pembangunan rendah karbon (PRK) simulasi kami menunjukkan pertumbuhan ekonomi malah akan lebih baik ketimbang kita tidak menjalani pembangunan rendah karbon," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Selasa (18/6).

Bambang mengatakan, meskipun dengan PRK ini ada upaya untuk menjaga lingkungan, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia malah akan semakin tinggi dalam jangka waktu menengah panjang.

Untuk itu, saat ini Bappenas sedang berusaha mensosialisasikan program ini ke berbagai pihak. Dengan harapan, nantinya tidak akan ada pihak yang mengkontroversi masalah pertumbuhan ekonomi dengan konservasi lingkungan.

"Karena sebenarnya kedua hal ini bisa berjalan beriringan dengan melalui Low Carbon Development Initiative ini," tandasnya.

Reporter: Ayu Lestari

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Upaya Menjaga Lingkungan Indonesia Tetap Berkualitas di Usia Emas pada 2045

Upaya Menjaga Lingkungan Indonesia Tetap Berkualitas di Usia Emas pada 2045

Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya

Jokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya

Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Vietnam Sepakat Kerja Sama di Bidang Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Jokowi: Vietnam Sepakat Kerja Sama di Bidang Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Indonesia dan Vietnam juga telah menyepakati penguatan kerja sama ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya