Pemerintah dan DPR Sepakat Alokasi Subsidi Listrik Capai Rp62,21 T di 2020
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR menyepakati, subsidi listrik sebesar Rp62,21 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020, besaran tersebut naik dibanding APBN 2019 sebesar Rp58,31 triliun.
"Untuk subsidi listrik di 2020 Rp62,21 triliun," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/8).
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan, subsidi listrik akan disalurkan untuk pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) sebesar Rp32,17 triliun, daya 900 VA Rp9,12 triliun dan 900 VA rumah tangga mampu sebesar Rp7,11 triliun.
Dengan besaran subsidi tersebut, rencana penerapan tarif listrik penyesuaian ( tarif adjustment tarif) untuk golongan pelanggan non subsidi masih berjalan. "Asumsinya adalah dengan adanya tarif adjustment," tuturnya.
Menurut Inten, pihaknya sedang memisahkan golongan pelanggan 900 VA yang masuk dalam kategori mampu, untuk mengikuti tarif adjustment yang rencananya diterapkan pada 2020. "Masih ada sedikit karena sebagian karena kita itu lagi memisahkan dari 900 tadi mana yang sebenarnya sudah mampu, mana yang tidak. karena kalau di masyarakat agak susah ya," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaSubsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan adanya tambahan subsidi pupuk, maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnya