Pemerintah beri Rp 50 juta ke tiap KK, perbaiki rumah rusak akibat gempa
Merdeka.com - Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta kepada masing-masing kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat akibat bencana gempa bumi di Lombok.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, sejauh ini jumlah rumah akibat gempa berjumlah sekitar 78 ribu rumah. Dari jumlah tersebut sekitar 20 ribu rumah rusak parah.
"Rp 50 juta ini nanti akan dikirim dalam 5 tahap. Rp 10 juta tahap awal akan kita berikan untuk modal kerja membeli bahan bangunan untuk memperbaiki rumahnya," ungkapnya di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/8).
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono mengatakan bantuan juga akan diberikan kepada keluarga yang rumahnya rusak sedang maupun ringan.
"Untuk rumah yang rusak sedang Rp 25 juta. Untuk yang rusak ringan Rp 10 juta. Itu BNPB yang atur. Yang sudah teridentifikasi itu sekitar 20 ribu rusak berat, tapi masih akan berlanjut," kata Basuki.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan perbaikan rumah. Pihaknya kini masih melakukan verifikasi jenis kerusakan rumah yang terdampak gempa.
"Paling kalau yang (rusak) sedang itu kerusakannya tidak struktural, ini lagi diverifikasi. Ini struktural apa tidak. Kalau struktural dirubuhkan. Kalau tidak kan tidak perlu dirubuhkan," imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa rumah yang akan dibangun kembali harus lah rumah yang tahan gempa. Hal ini sebagai antisipasi jika terjadi gempa di waktu yang akan datang.
"Kalau pemerintah bantu, pemerintah punya syarat kamu harus bangun yang lebih baik. Daerahnya daerah gempa. Masa kalau ada orang bangun yang biasa-biasa saja masa saya harus diam. Nanti saya disalahkan juga. Sudah tahu itu salah kok saya diam," tegasnya.
Pihaknya pun telah menurunkan sekitar 400 insinyur plus mahasiswa yang direkrut khusua untuk membantu proses pembangunan rumah. Jumlah anggota tim bantuan, kata dia, masih akan terus bertambah, mengingat banyaknya rumah yang harus diperbaiki.
"Bangun rumah tadi. Yang mau dibangun itu 78 ribu, jadi 400 insinyur masih kurang. Makanya harus ada juga mahasiswa kita rekrut. Kita bentuk tim, satu tim 9 orang. Harus ada TNI untuk mengomando pembersihan, harus ada mahasiswa, insinyur yang sudah tahu bikin rumah. 1 tim paling bisa mengawasi 100-150 rumah. Kalau 78 ribu butuh berapa? Kan butuh banyak lagi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut upaya meningkatkan kesejahteraan warga setempat yang kerap terdampak bencana banjir rob dan abrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaKehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca Selengkapnya