Pembelian Makanan Online Meningkat 300 Persen Selama Corona
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mengatakan penjualan produk makanan secara online selama wabah virus corona mengalami kenaikan sebesar 300 persen dari sebelumnya. Hal itu dikarenakan adanya kebijakan sosial distancing yang membuat restoran-restoran tutup. Maka dari itu usaha makanan dan jasa antar makanan meningkat.
"Alhamdulillah UMKM bisa bertahan banting setir dengan mengikuti permintaan-permintaan, jualan bahan pokok makanan secara online naik 300 persen, makanan setengah olah, makanan herbal, dan lainnya jadi produk makanan betul-betul meningkat luar biasa," kata Teten dalam Webinar Series: Platform Digital X UMKM Atasi Kelangkaan APD, Selasa (5/5).
Dia menilai banyak profesi-profesi lain seperti dokter, dan lainnya yang ternyata memiliki usaha kecil sampingan. Itu salah satu contoh kreativitas UMKM dengan melihat situasi, bisa dengan mudah melakukan shifting usaha baru.
"UMKM ini memang menjadi bumper penyangga ekonomi. Apalagi UMKM menjadi penyangga ekonomi setiap saat mengalami krisis tahun 1998," ujarnya.
Selain itu, di tengah pandemi corona pelaku UMKM yang mulai beralih ke penjualan digital bisa terselamatkan usahanya. "Saya kira belajar dari covid-19 ini UMKM yang sudah terhubung ke market online mereka terselamatkan dan mendapatkan peluang. Penting mendorong UMKM kita untuk go-online," serunya.
Digitalisasi Mutlak Untuk UMKM
Menurut Menteri Teten, untuk saat ini digitalisasi ini mutlak, dan akan muncul tren baru terhadap perubahan konsumen, karena awalnya banyak konsumen yang ragu untuk membeli secara online.
Namun, dengan adanya covid-19 semua orang terpaksa untuk melakukan aktivitas secara online, begitupun dalam hal jual-beli. Dengan adanya covid-19 orang-orang terpaksa untuk membeli secara online. "Kepercayaan masyarakat mulai tinggi terhadap produk yang dijual online,” ujarnya.
Kendati begitu, dia menyebutkan produk UMKM juga harus meningkatkan standarnya agar masyarakat semakin percaya untuk melakukan pembelian produk UMKM secara online.
Dengan go-digital, pelaku UMKM tak perlu pusing memikirkan toko atau lapak, melainkan cukup memanfaatkan teknologi saat ini. "UMKM ini rata-rata tidak punya toko maka dengan digital mereka terbantu," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mang Ade menjadi salah satu pedagang kuliner yang menawarkan kemudahan pembayaran lewat QRIS.
Baca SelengkapnyaUMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaSelama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaViral diduga narapidana curhat sebut makanan di penjara tak layak. Postingan ini curi perhatian warganet.
Baca Selengkapnya