Merdeka.com - Pemerintah mencatat sebanyak 222 proyek masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017. Salah satu proyek yang diusulkan adalah pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo menjelaskan, keberadaan kampus tersebut dapat menarik simpati dari publik akademik dunia, bahwasanya Islam yang ada di Indonesia ini adalah agama yang moderat dan menjunjung nilai cinta damai.

"Pembangunan universitas itu didorong oleh masukan yang kami terima, bahwa Indonesia bisa menjadi contoh negara plural terdiri dari berbagai agama, tapi bisa membangun komunitas yang aman dan damai," ujarnya pada saat Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (27/4).

Dia menyatakan, UIII adalah kampus khusus untuk program Magister (S2), sebab sudah terlalu banyak universitas atau sekolah tinggi Islam yang memperuntukan studinya untuk program S1 atau Sarjana. Selain itu, keberadaan kampus ini bisa jadi wadah bagi para akademisi luar dan dalam negeri untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman.

Mengenai biaya pembangunan kampus, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat menghitung, biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 3,9 triliun. Dari total dana tersebut, sebanyak Rp 600 miliar akan menggunakan porsi APBN.

Bila progres berjalan lancar, rencananya pembangunan kampus UIII direncanakan bisa rampung pada 2022 mendatang. Ditargetkan revisi Perpres Nomor 58 Tahun 2017 akan dikeluarkan di Mei 2018.

Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com