Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Ditargetkan Dimulai Februari 2021
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia telah meneken kerjasama dengan LG Energy Solution Ltd untuk membuat pabrik baterai bagi kendaraan listrik. Kerja sama di bidang industri sel baterai kendaraan listrik ini bernilai USD 9,8 miliar atau Rp 138 triliun.
"Alhamdulillah dari dinamika tersebut tanggal 18 Desember pemerintah tanda tangan MoU dengan LG grup yang menggandeng perusahaan Hyundai. Ini udah MoU untuk pembangunan pabrik listrik yang terintegrasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution & Konsorsium BUMN, Jakarta, Rabu (30/12).
Selama proses negosiasi ini, Bahlil menyebut telah melibatkan para perusahaan BUMN yang akan menjadi pelaksana kerja sama ini. Sehingga diperkirakan pada Januari 2021, akan ada penandatanganan kerjasama investor dengan pada perusahaan BUMN yang terlibat.
"MoU ini dibahas dengan BUMN, jadi setelah ini, Januari sudah tanda tangan kontrak dengan BUMN," kata dia.
Adapun 4 perusahaan pelat merah yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bahlil memperkirakan, setelah penandatanganan kontrak investor dengan BUMN akan langsung dilakukan realisasi kerja sama.
Pelaksanaan tersebut diperkirakan bisa dikerjakan pada Februari 2021. Sementara itu, terkait pembuatan kendaraan listrik diperkirakan sudah mulai produksi di November 2021. Maka pembuatan pabrik baterai listrik pun akan dikebut karena 50-60 persen komponen kendaraan listrik merupakan baterai.
"Sudah 2021 mobil listrik. Tahun 2021 listrik sudah go," kata dia.
Meski kendaraan listrik sudah mulai diproduksi, tetapi produksi kendaraan berbahan bakar fosil tetap dilanjutkan tahun depan. "Jadi selain mobil BBM, ada juga mobil listriknya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaMG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca Selengkapnya