Pelaku Industri Tunggu Tindak Lanjut Pemerintah Soal Mobil Listrik
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi memimpin rapat terkait action plan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan beberapa pelaku industri dan Kementerian Lembaga. Upaya ini dilakukan dalam rangka merespon Peraturan Presiden (Perpres) nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik.
Dia mengatakan, sejak dikeluarkannya perpres kendaraan bermotor listrik banyak pelaku industri menantikan tindak lanjut dari kebijakan tersebut. Salah satunya masalah percepatan agar kebijakan ini segera mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.
"Kami komunikasi dengan teman-teman Agen Pemegang Merek (APM) mereka sangat menunggu sekali setelah Perpres. Setelah kita benchmark dengan beberapa negara lain bagaimana mereka mempunyai konsen penggunaan (kendaraan listrik)," kata Budi mengawali rapat di Jakarta, Rabu (2/10).
Budi mengakui, dirinya diminta langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menindaklanjuti daripada percepatan program kendaraan bermotor listrik. Mengingat, apabila ini sudah terealisasikan ekosistem maupun pergerakan manusia ada keinginan untuk tidak lagi gunakan bahan bakar fosil seperti bensin.
"Dari perpres ini setelah identifikasi ini sebagai Jawaban Pak Menteri (Budi Karya) dan Pak Presiden (Joko Widodo) dia katakan harus dipercepat. Karena ini sejalan juga dengan kebijakan pemerintah kita kurangi subsidi bahan bakar minyak (bbm) dan mengurangi iklim cuaca udara di berbagai daerah khususnya Jakarta yang polusinya besar," paparnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah resmi mengeluarkan aturan tentang mobil listrik. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai Untuk Transportasi Jalan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, mengatakan dengan sudah diterbitkannya perpres mobil listrik ini diharapkan masyarakat bisa beralih menggunakan kendaraan bermotor listrik. Sebab, kehadiran kendaraan listrik dapat berpengaruh pada tiga sektor yakni ekonomi, lingkungan dan energi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor
Strategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaIni Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM
Sangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenperin Catat 74.000 Motor dan Mobil Listrik Mengaspal di Indonesia
Dalam catatan Kementerian Perindustrian, sebanyak 62.000 motor listrik dan 12.000 mobil listrik telah mengaspal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Segera Terbitkan Aturan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaBuka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengguna Motor Listrik Tidak Bisa Ikut Mudik Gratis, Begini Penjelasan Kemenhub
Program motis ini tidak berlaku bagi pengguna motor listrik.
Baca SelengkapnyaMenhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan
Menteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaMemberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus
Kebijakan pemutihan tidak efektif, masyarakat cenderung menunda pembayaran pajak karena menunggu pemutihan.
Baca Selengkapnya