Pelaku industri ogah turunkan harga produk ikuti BBM
Merdeka.com - Pelaku industri mengisyaratkan tak bakal menurunkan harga produknya. Meskipun, pemerintah sudah dua kali berturut-turut menurunkan harga bahan bakar minyak.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Thomas Darmawan mengapresiasi penurunan harga BBM. Sebab itu bakal berdampak positif terhadap pengurangan beban masyarakat.
"Setiap penurunan harga BBM baik, karena biaya transportasi kita turun," kata Thomas membawahi Komite Tetap Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Kadin, saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (16/1).
Sayang, penurunan harga tak bisa segera dilakukan pelaku industri. Alasannya, itu bakal merugikan pedagang ritel.
"Misalnya, BBM naik November 2014, harga mi instan jadi Rp 2 ribu. Kemudian saya turunkan Rp 1.900 nanti tokonya ngamuk minta ganti rugi," tegasnya.
Kendati tak bisa menurunkan harga, pelaku industri bisa menggantinya dengan pemberian bonus. "Biasanya hanya pakai sistem hadiah, misalnya beli lima gratis satu."
Presiden Joko Widodo mengumumkan harga premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dari Rp 7.600 per liter. Sedangkan, solar menjadi Rp 6.400 per liter dari Rp 7.250 per liter. Ini berlaku pukul 00.00 WIB Senin mendatang.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaRitel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini
Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaPengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaStok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Bulog Klaim Sudah Salurkan Stok ke Pasar hingga Ritel Modern Sebanyak 226 Ribu Ton
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnya