Pelajari bisnis migas RI, delegasi Nigeria kunjungi jargas PGN di Cirebon
Merdeka.com - Sebanyak 8 orang dari pemerintah Nigeria mengunjungi fasilitas jaringan gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di Cirebon, Jawa Barat. Kedatangan mereka merupakan satu dari rangkaian agenda kunjungan perwakilan pemerintah Nigeria yang ingin mempelajari sektor hilir minyak dan gas bumi Indonesia.
"Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan ke negara lain bahwa penyaluran gas bumi oleh PGN di Indonesia saat ini sudah meluas ke banyak sektor, termasuk rumah tangga," ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Selasa (14/11).
Sebanyak 8 orang perwakilan itu berasal dari Petroleum Products Pricing Regulatory Agency (PPPRA) yakni sebuah badan di bawah koordinasi Kementerian Perminyakan Nigeria yang mengatur kebijakan migas di sektor hilir.
Rachmat mengatakan, ada alasan tersendiri soal pemilihan fasilitas jargas Cirebon sebagai salah satu tujuan study tour bagi delegasi dari Nigeria ini. Menurutnya, Cirebon bisa dibilang sebagai salah satu cikal bakal kiprah PGN di Indonesia.
"PGN ada di Cirebon sejak 1974, yaitu ketika ditemukannya ladang gas bumi di lepas pantai Laut Jawa," kata Rachmat.
Kehadiran jaringan gas bumi di Cirebon sendiri bermula pada 2010. Saat itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong agar masyarakat beralih menggunakan gas bumi.
Namun, kehadiran jaringan gas bumi baru bisa dimanfaatkan warga pada 2014 ketika pengelolaannya diserahkan ke PGN. Ada sebanyak 4.000 sambungan jargas ke rumah tangga dengan 3.847 sambungan aktif.
Di Cirebon, saat ini PGN melayani 19.400 pelanggan rumah tangga. Selain pemanfaatan untuk rumah tangga, layanan gas dari PGN di Cirebon juga menjangkau kelompok pengguna komersial dan industri. Saat ini PGN melayani 72 pelanggan industri dan 225 pelanggan komersial.
PGN tercatat telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.984 pelanggan komersial, dan 177.710 pelanggan rumah tangga. Konsumen PGN tersebut tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi, di antaranya Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.
PGN akan tetap agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Saat ini infrastruktur pipa gas yang dibangun dan dioperasikan PGN mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaJika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
Baca SelengkapnyaPGN komitmen untuk terus berupaya dalam memenuhi target jargas yang sudah dicanangkan oleh Pertamina.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaNegara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca Selengkapnya