Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pefindo Turunkan Peringkat Utang Semen Indonesia jadi idAA

Pefindo Turunkan Peringkat Utang Semen Indonesia jadi idAA Semen. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat utang PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi I tahun 2017 dan 2019 menjadi idAA dari idAA+.

Analis Pefindo, Gifar Indra Sakti mengatakan, penurunan peringkat merefleksikan ekspektasi terhadap leverage keuangan SMGR yang akan tetap tinggi secara signifikan.

Hal ini berasal dari akuisisi Holcim Indonesia (berubah nama menjadi Solusi Bangun Indonesia atau SBI) dan sinergi antara SBI dan SMGR yang lebih lambat daripada yang diharapkan di tengah kondisi industri yang relatif lemah.

"Sekitar 70 persen dari produksi semen nasional dikonsumsi oleh pasar properti, sektor yang kami anggap sedang melambat," ujarnya Selasa (18/11).

Di semester I-2019 saja, leverage SMGR yang diukur dengan debt to EBITDA, meningkat 5,4 kali, sedangkan EBITDA to interest perusahaan juga melemah menjadi 2,1 kali.

"Leverage keuangan yang tinggi, kompetisi industri yang ketat, dan paparan volatilitas di sektor properti dan konstruksi membatasi peringkat menurut pandangan kami," tegasnya.

Adapun obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya adalah superior.

Pefindo Ramal Penerbitan Surat Utang Capai Rp158 Triliun di 2020

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi total penerbitan surat utang baik dari sukuk dan obligasi akan menembus Rp158 triliun di tahun 2020.

Kendati begitu, Pefindo memperkirakan imbal hasil (yield) untuk penerbitan sukuk korporasi akan kembali menurun pada tahun depan.

Analis Pefindo, Fikri Permana menjelaskan, potensi penurunan dilihat dari probabilitas Bank Indonesia (BI) yang masih memiliki ruang terhadap penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) sampai tahun depan.

"Ini tak hanya terjadi pada sukuk tapi juga semua surat utang. Dan imbal hasil sukuk kan tidak mengacu pada tingkat kupon tertentu. Secara indikasi, nilai kuponnya atau yield tergantung kondisi pasar saat diterbitkan," tuturnya di Jakarta, Selasa (19/11).

Namun, secara umum pihaknya menyebut tren penerbitan sukuk terus mengalami perbaikan. Ini diikuti pemahaman terhadap instrumen sukuk yang semakin baik, literasi atau pengetahuan terkait ekonomi Islam juga semakin berkembang.

"Karena itu, keberadaan sukuk diharapkan bisa jadi pendorong pada penerbitan surat utang tahun depan," ujarnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pefindo Naikkan Peringkat Semen Indonesia Jadi iDAA+, Ini Faktor Pemicunya
Pefindo Naikkan Peringkat Semen Indonesia Jadi iDAA+, Ini Faktor Pemicunya

Semen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Survei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya