Pebisnis Skala UKM Disarankan Lirik Digital Marketing
Merdeka.com - Pakar Digital Marketing Indonesia, Bryan Wijaya tercatat meraup omzet Rp 3 miliar dalam waktu dua minggu saja. Omzet ini diraih berkat konsep bisnis digital marketing yang digeluti.
Konsep digital marketing ini telah berhasil menghasilkan miliaran Rupiah dalan bisnis yang dia jalankan. Di usia yang ke 25, Bryan sudah mampu menghasilkan dari bisnis properti bernilai miliaran rupiah serta kini menjadi komisaris dua perusahaan yang bergerak di sektor properti.
"Ini bukti bahwa dengan cara yang efektif dan benar, digital marketing dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik," kata dia di Jakarta.
Menurut Bryan, persaingan bisnis saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis di Indonesia. Mau tak mau, para pebisnis baik skala UKM hingga skala besar harus mulai melirik apa yang menjadi trend saat ini yaitu Digital Marketing.
Namun, tak semua pebisnis memahami bagaimana cara menggunakannya. Beberapa alasan pebisnis enggan menggunakan digital marketing adalah tidak paham teknologi atau tidak memiliki modal besar.
Padahal, katanya, digital marketing tidak harus mutlak memiliki kemampuan di bidang teknologi atau modal yang besar. "Ada banyak misconception mengenai digital marketing, seharusnya semua orang bisa menggunakannya," ujar Bryan dalam acara Seminar Digital Marketing ini.
Menurut Bryan, asal memahami bagaimana membuat content yang menarik dan memahami perilaku calon konsumen yang ditarget, para pebisnis pemula atau skala UKM bisa meningkatkan bisnisnya. Dia menyebutkan, selama ini yang umumnya dipahami oleh publik adalah bagaimana cara membuat akun sosial media atau cara menaikkan jumlah pengunjung akun tersebut. Padahal, digital marketing tidak hanya itu.
"Kuncinya untuk bisa menangkap data calon customer dan menganalisa prilaku calon konsumen tersebut, dari sana bisa dijadikan dasar untum strategi marketing berikutnya lebih cepat dan efisien dari cara konvensional," kata dia.
Bryan menyebutkan, masyarakat Indonesia makin gemar mengonsumi konten melalui internet. Pada 2017 lalu, tingkat konsumsi konten lewat dunia maya menempati peringkat ketiga setelah televisi dan media luar ruangan.
"Para pelaku usaha harus dapat menangkap peluang ini untuk mengomunikasikan produknya, yang dapat ditempuh melalui media sosial, content marketing, influencer, atau search engine optimization," ujar Bryan.
Untuk menciptakan konten yang menarik, Bryan menyebut ada beberapa hal harus dilakukan. Yang harus diperhatikan salah satumya adalah harus ada umpan. "Bisa berupa diskon atau kemudahan bayar dan lainnya, selanjutnya bisa ditambahkan dengan warna, foto dan gambar yang menarik," kata dia.
Menurut Bryan, Digital Marketing bukan hanya sebuah trend, tetapi sebuah revolusi dalam dunia bisnis dan pemasaran. "Jika anda tidak beralih ke digital marketing saat ini maka dalam 5 tahun ke depan Anda akan sangat tertinggal," imbuh Bryan.
"Belajar dari Amazon yang sukses memanfaatkan teknologi digital, maka hal yang sama diterapkan di bisnis apapun. Kuncinya data mengenai konsumen harus dikuasai."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaLama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit
Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaBegini Strategi Komunikasi Diterapkan Perbankan di Era Digital
Aktivitas komunikasi secara internal maupun eksternal terus diperkuat Bank DKI khususnya dalam menyampaikan berbagai perkembangan, capaian kinerja.
Baca SelengkapnyaBagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaTikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaAturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya