PDIP: Jokowi pilih gas alam daripada naikkan gas elpiji 12 kg
Merdeka.com - Politisi PDIP Arif Budimanta mengaku tidak setuju dengan rencana pemerintah dan PT Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 Kg. Jika harga gas elpiji dinaikkan bakal menimbulkan gejolak di masyarakat.
Arif meyakini, presiden terpilih Joko Widodo juga sependapat dengannya dan tidak setuju soal rencana kenaikan harga gas elpiji 12 Kg. Dia melihat, Jokowi lebih memilih penggunaan gas alam sampai ke rumah yang dinilai sangat murah.
"Elpiji 12 Kg itu kan kan konsumennya rumah tangga. Jadi harus kalkulasi dihitung secara cermat tidak mengganggu masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial. Harga gas itu murah dengan adanya pipanisasi sampai rumah tangga. Ini yang jadi program Jokowi-JK dalam 5 tahun," ucap Arif ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).
Di masa pemerintahan Jokowi nanti, PGN bakal 'dipaksa' mengembangkan infrastruktur gas bumi. Hal ini harus segera direalisasikan agar masyarakat tidak selalu dibebankan dengan ancaman atau potensi harga gas elpiji yang terus naik.
"Dalam 5 tahun instalasi gas kota jadi prioritas Jokowi-JK. Kalau kampung masih banyak pakai 3 Kg kan," tegasnya.
Arif optimis pemerintahan Jokowi-JK mampu merealisasikan kebijakan pemanfaatan gas alam. Jokowi termasuk sosok pemimpin yang dinilai tanggap dan tidak hanya bicara. "Kalau dikerjakan ini tidak akan lama. Kalau cuma ide diskusi dan letakkan di meja lama itu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca Selengkapnya