Pasar respon revisi kebijakan BBM subsidi
Merdeka.com - Keputusan pemerintah yang akan merevisi kebijakan Bahan Bakar Minyak, menjadi perhatian pasar yang dikhawatirkan akan mendorong inflasi. Tetapi, berkaca pada April 2012, saat keluarnya kebijakan yang sama oleh pemerintah, saat itu, pasar justru reli. Pada pembukaan perdagangan di pasar saham hari ini, IHSG menguat tipis.
Menurut Analis Equity Ascend, Agus Susanto, penguatan indeks akibat sentimen positif dari bursa global. Tetapi rupiah melemah 0,03 persen ke Rp 11.711 per USD. Untuk bursa Asia pagi ini, juga menguat didorong oleh sentimen positif Wall Street. Seperti indeks saham Nikkei bergerak naik 0,26 persen.
Di pasar global, Indeks S&P bahkan ditutup di atas level 2.000 poin yang merupakan batasan psikologis baru. Data ekonomi AS juga menunjukkan pertumbuhan dengan indeks pesanan barang tahan lama naik 22 persen pada bulan lalu dan indeks kepercayaan konsumer naik menjadi 92,4 poin pada Agustus ini. "Secara sektoral dalam perdagangan semalam, sektor energi terdorong naik paling tinggi," kata dia, Rabu (27/8).
Tercatat, indeks saham Dow Jones naik 0,17 persen pada level 17.106,70 poin, Nasdaq positif 0,29 persen pada level 4.570,64 poin dan S&P 500 menguat 0,11 persen pada level 2.000,02 poin.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya