Pasar modal dinilai terlalu reaktif respons kemenangan Jokowi-JK
Merdeka.com - Pasar saham dinilai terlalu reaktif merespon hasil hitung cepat beberapa lembaga survei yang memenangkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia 2014-2019.
Pasalnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hingga siang ini sudah menembus 5.100, sudah melewati batas kewajarannya.
"IHSG sejak 8 Juli sudah mengantisipasi kemenangan Jokowi-JK dan sudah over reacted. Kalau euforia-nya sudah hilang, maka IHSG akan kembali ke fundamentalnya," kata Anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Budi Frensidy dalam forum edukasi Wartawan Pasar Modal.bertajuk: Prospek IHSG Pasca Hasil Quick Count Pilpres 2014, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7).
Budi memperkirakan euforia kemenangan Jokowi - JK versi hitung cepat di pasar saham bakal berakhir paling cepat sepekan. Jika tidak, kemungkinan IHSG bakal terkoreksi paling lambat Agustus mendatang.
"Soalnya, dalam 20 tahun terakhir hanya lima kali Agustus yang positif."
Menurutnya, berdasarkan fundamental ekonomi Indonesia nilai wajar IHSG saat ini berkisar 4.800-4.900. Sementara, IHSG akhir tahun diperkirakan sekitar 5.100. Syaratnya, laba emiten tidak tergerus oleh pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Kalau sekarang sudah 5.100, maka potensi penguatan IHSG hingga akhir tahun relatif terbatas."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya