Para sopir bajaj gas minta pemerintah perbanyak SPBG
Merdeka.com - Peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di sektor transportasi meningkat sekitar 8 persen hingga 12 persen setiap tahunnya. Saat ini, pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan BBM dalam berbagai program, seperti melakukan konversi dari BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Meski demikian, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) masih terbatas. Para supir bajaj gas yang tergabung dalam Komunitas Bajaj Gas (Kobagas) berharap agar pemerintah bisa memperbanyak jumlah SPBG.
Ketua Kobagas Agus Supriyatno mengungkapkan tidak semua Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) menjual gas bumi. Saat ini, di Jakarta hanya terdapat tiga Mobile Refueling Unit (MRU), yang berlokasi di kawasan Monas, Waduk Pluit dan Grogol. Padahal, pasokan gas bumi di Indonesia sangat berlimpah.
"Kalau stok BBG-nya kan pasokan gas di Indonesia melimpah. Pemerintah tinggal menambah SPBGnya aja," ujar Agus saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (23/7).
Karena terbatasnya jumlah SPBG, banyak pengguna Bajaj Biru yang 'nakal' memakai bensin untuk bahan bakarnya. Lantaran, saking banyaknya antrean saat mengisi bahan bakar.
"Kalau ngantre di pom bisa sampai dua jam, kadang kalau lagi males mah suka ngisi BBM saja, yang lain juga banyak yang gitu," ujar pengemudi bajaj gas, Dodi.
Antrean tersebut, kata dia, membuat penghasilan bajaj gas berkurang. Selain itu, biaya operasi angkut penumpang juga semakin tinggi. Alasannya, harga BBM lebih tinggi dibanding BBG.
Saat ini, harga BBM jenis premium sebesar Rp 6.500 per liter. Sedangkan, harga BBG hanya sebesar Rp 3.100 per liter setara premium (lsp).
Untuk itu, para pengemudi bajaj gas lebih memilih menggunakan BBG ketimbang BBM. "Dua jam itu bisa narik sampai tiga penumpang," pungkasnya.
Laporan: Linda Juliawanti
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaIni Solusi Ampuh Pj Gubernur DKI Heru Budi Atasi Banjir di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaBeraksi Sejak 6 Bulan Lalu, Begini Praktik Culas Mobil Penimbun BBM Subsidi Hingga Ratusan Liter di Tangerang
AH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir Surut, Stasiun Semarang Tawang Kembali Beroperasi
Sebelumnya sejumlah perjalanan kereta api mengalamai keterlambatan dan pengalihan akibat banjir tersebut.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Batubara Memanas, Jendela Dilempari dan Desak Gubernur Jambi Keluar
Mereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
Baca SelengkapnyaPemudik Terjebak Macet di Tol Jakarta-Merak Tak Perlu Khawatir Kehabisan Bensin, Pertamina Siapkan Solusi Ini
Pemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaKolaborasi PGN-MRT Buat Harga Gas Lebih Murah, Bakal Untungkan UMKM
Kolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaSediakan 25 Unit Bus, Subholding Gas Pertamina Antar 1.020 Orang Pulang Kampung Secara Gratis
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN, Fadjar Harianto Widodo mengungkapkan, PGN secara rutin menyelenggarakan program mudik gratis ke kampung halaman.
Baca Selengkapnya