Paksa kapal pasang merah putih, industri maritim menggeliat
Merdeka.com - Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia (INSA) menggelar pesta syukuran terkait berlakunya sembilan tahun asas cabotage (penggunaan bendera) merah putih di wilayah perairan Tanah Air. Berkat beleid itu, industri maritim Indonesia diklaim bangkit, mengalahkan pesaing di kawasan.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto menyatakan, sebelum peraturan ini keluar, kapal milik asing mendominasi jasa pelayaran.
"10 tahun sebelum kita menerapkan asas cabotage populasi kapal asing lebih mendominasi, bahkan kapal asing yang beroperasi kian menggurita, sekitar 44,5 persen angkutan dalam negeri, dan 90 persen angkutan ekspor-impor telah mereka kuasai. Hal itu jadi keprihatinan," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/4).
Pemerintah akhirnya melansir Instruksi Presiden 55/2005. Supaya semua kapal benar-benar patuh memasang bendera merah putih saat melewat perairan Indonesia, dibentuk pula tim pelaksana Cabotage dipimpin Hatta Rajasa, saat itu menjabat menteri perhubungan.
Setelah sembilan tahun berlalu, kini kondisi berbalik. Sebanyak 99,65 persen atau 359,67 juta ton dari total 360,95 juta ton muatan angkutan laut dalam negeri pada 2013, diangkut dengan menggunakan kapal-kapal berbendera merah putih milik perusahaan pelayaran nasional
Carmelita mengklaim, tak hanya pemilk kapal lokal yang meraup untung dari pemaksaan bendera merah putih itu. Galangan kapal, bisnis bongkar muat, sampai pelabuhan ikut menangguk rezeki.
"Kita jadi tuan di rumah di negeri sendiri. Jumlah kapal mencapai 12.326 unit dengan kapasitas terpasang tercatat 19,3 juta Gross Ton, kita mampu menyalip Malaysia, Filipina, dan Thailand," ungkapnya.
Kini, tinggal bisnis jasa pelayaran untuk fasilitas kilang lepas pantai (off shore) yang masih didominasi perusahaan kapal asing. Itupun kata Carmelita, akan dikuasai pengusaha dalam negeri dalam waktu dekat.
"Kecuali memang off shore, paling lambat 2015 kita akan masuk ke sana juga," tandasnya.
Pada acara tersebut, INSA sekaligus secara simbolis menggelari Menko Perekonomian Hatta Rajasa 'Bapak Cabotage'. Carmelita menampik ada muatan politis di balik penghargaan itu.
"Wajar saja. Pak Hatta lah yang sejak awal membantu dunia pelayaran Indonesia mendapatkan asas cabotage," cetusnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Logistik Suara Pemilu 2024 Kecelakaan di Perairan Mentawai
Kapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Pekerjaan di Kapal Pesiar Tawarkan Gaji Tinggi, Begini Tugasnya
Dalam beberapa referensi, bekerja di kapal pesiar setidaknya memiliki gaji minimal USD1.000 per bulan.
Baca SelengkapnyaKapal Pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu Kebakaran, Asap Mengepul dari Bagian Mesin
Kapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaGaji Pelaut di Kapal Bulk Carrier Bikin Tepuk Jidat, Tak Main-Main Dibayarnya Pakai Dolar
Belum lama ini, salah satu kru kapal Bulk Carrier membocorkan informasinya yang bikin tepuk jidat.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaMampu Gerakkan Roda Perekonomian, Ini Serba-Serbi Pelaksanaan F1 Powerboat 2024 di Balige
Keberhasilan penyelenggaraan ajang ini juga meningkatkan pariwisata dan membuka peluang untuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi lainnya.
Baca SelengkapnyaMirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya