Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pajak warisan tekan ketimpangan, belum prioritas di Indonesia

Pajak warisan tekan ketimpangan, belum prioritas di Indonesia Fuad Rahmany. merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengisyaratkan penerapan pajak warisan belum menjadi prioritas di Indonesia. Padahal, pajak atas transfer kekayaan itu bisa menjadi instrumen untuk mengurangi ketimpangan kesejahteraan di Tanah Air.

"Untuk itu harus dibicarakan dengan DPR," kata Fuad saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (14/10).

Sejauh ini, pemerintah hanya menerapkan tarif progresif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi. Pengenaan tarif pajak disesuaikan dengan tingkat penghasilan tersebut juga dinilai sebagai instrumen pemerataan kesejahteraan. "Sekarang kita sudah progresif."

Tarif PPh orang pribadi yang berlaku saat ini di Indonesia didasarkan pada UU Nomor 36/2008. Dimana, penghasilan hingga Rp 50 juta dikenakan pajak 5 persen, penghasilan Rp 50 juta-Rp 250 juta kena 15 Persen.

Di atas Rp 250 juta-Rp 500 juta kena pajak 25 persen, dan di atas Rp 500 juta kena 30 persen.

Ekonom Columbia University Joseph Stiglitz mengungkapkan, tidak banyak negara yang sepenuhnya berhasil memberlakukan pajak warisan. Dia meyakini, optimalisasi pajak warisan dapat memotong perputaran kekayaan hanya di kalangan terbatas.

"Jika pajak warisan bisa efektif ditegakkan, maka dia akan menjadi instrumen penting dalam mencegah penciptaan kesinambungan rezim plutokrasi," kata peraih nobel ekonomi 2001 dalam International Workshop and Conference on Growth Strategies for a Rising Indonesia di Bali, akhir pekan lalu.

Di Amerika Serikat, lanjut Stiglitz, pajak warisan juga belum efektif dijalankan.

"Anda tidak perlu bayar pajak warisan, jika punya pengacara bagus. Sebaliknya, jika pengacara tidak bagus, Anda harus bayar. Ini bukan kerangka hukum yang baik."

Stiglitz juga mengatakan, saat ini ada perspektif berkembang bahwa negara maju dan berkembang, kesulitan menerapkan pajak progresif. Padahal, itu instrumen penting menyelesaikan masalah ketimpangan kesejahteraan.

"Brazil menjadi contoh negara cukup sukses membangun sistem pajak penghasilan progresif. "

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya
Naik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya
Naik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya

Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna

DPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu

Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.

Baca Selengkapnya