Pajak baru terkumpul Rp 683 T, Kemenkeu siap kejar orang kaya
Merdeka.com - Per 26 September 2014, penerimaan negara dari sektor pajak baru terkumpul Rp 683 triliun, alias 65 persen dari target APBN tahun ini. Penurunan terjadi dari sektor Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengakui perolehan hingga September cuma sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Buat mengejar target, dia akan menerapkan beberapa strategi, salah satunya menguber orang superkaya di Indonesia agar tak lagi mengemplang Pajak Penghasilan (PPh) pribadi.
"Kita sudah MoU dengan Polri untuk melaksanakan penegakan hukum terhadap individu yang berpenghasilan besar. Mereka ini akan jadi sasaran, supaya muncul kepatuhan lebih besar dari para wajib pajak berpenghasilan besar," kata Fuad di kantornya, Jakarta, Senin (29/9).
Dari analisis Ditjen Pajak, maraknya mobil murah ramah lingkungan jadi biang kerok penerimaan dari PPnBM anjlok. Sedangkan PPN Dalam Negeri tak terkumpul maksimal, akibat restitusi disebabkan aturan undang-undang.
Sebaliknya, PPh Badan dan PPh final 1 persen bagi UMKM menyokong penerimaan negara beberapa bulan terakhir.
"Ini menyebabkan pertumbuhan dari PPh bagus, dari PPN memburuk. Tapi setidaknya kombinasinya masih lebih baik dibanding September tahun lalu yang 59 persen (dari target)," kata Fuad.
Bila dibedah lagi, realisasi penerimaan pajak berdasarkan jenis pajaknya adalah PPh nonmigas Rp 334 triliun; PPN dan PPnBM Rp 245 triliun; serta PBB Rp 1,4 triliun.
Dengan perkembangan ini, Ditjen Pajak masih optimis bisa mencapai target Rp 1.200 triliun. Fuad menyatakan anak buahnya sudah menjalankan diversifikasi penarikan pajak. Tak lagi mengandalkan perusahaan tambang, tapi sudah menyasar perusahaan dagang.
Demikian pula kerja sama penyamaan data pajak dengan beberapa pemerintah daerah, misalnya untuk penjualan mobil bekas dan rumah. Tapi tetap saja PPh wajib pajak superkaya yang harus digenjot.
"Kita upayanya selalu mencapai target, kita lihat saja. Upaya apa saja, ya kita tetap temanya pajak orang pribadi yang selama beberapa tahun terakhir sangat tidak memuaskan."
Terkait target pajak APBN 2015 sebesar Rp 1.380 triliun, alias meningkat Rp 9,2 triliun, Fuad mengaku optimis pemerintahan baru sanggup mencapainya. Kenaikan dari 12,5 persen itu merujuk pertumbuhan Produk Domestik Bruto di kisaran 10-12 persen.
Tapi Fuad mengakui, capaian Ditjen Pajak akhir tahun nanti akan menggambarkan apakah APBN 2015 realistis.
"Kita usahakan penerimaan semaksimal mungkin, apa yg kita capai tahun ini jadi basis, ke atas Rp 1.200 triliun yang harus kita capai di 2015," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaAda saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMaurits menambahkan, Kemendagri konsisten dalam meningkatkan pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bersama tim pembina Samsat turun ke berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaRencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca SelengkapnyaMobil bekas dengan harga Rp150 juta memang menarik untuk diboyong, apalagi bagi mereka yang memiliki dana terbatas. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut merupakan hasil pemadanan yang dilakukan terhadap penerima KJMU tahap 2 tahun 2023.
Baca Selengkapnya