Pacu Ekspor Produk Makanan dan Minuman, Indonesia Bidik Pasar Arab Saudi
Merdeka.com - Pemerintah terus berkomitmen mendorong ekspor produk unggulan makanan dan minuman (mamin) di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya yakni dengan menyasar pasar Arab Saudi sebagai negara tujuan ekspor Indonesia.
"Melihat kondisi Arab Saudi yang merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia, para pelaku usaha diharapkan aktif mencari peluang pasar ekspor dengan terus berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di Arab Saudi," ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia, Jeddah Eko Hartono dikutip dari laman Kemendag, Jumat (17/7).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan, Arab Saudi merupakan salah satu pintu masuk bagi produk Indonesia yang ingin menjajaki pasar di kawasan teluk.
"Dengan jumlah penduduk lebih dari 30 juta jiwa, serta kunjungan jemaah haji dan umrah yang hampir pasti setiap tahunnya lebih dari 10 juta kunjungan, Arab Saudi adalah pasar segmen khusus (captive market) yang perlu diperhatikan oleh pengusaha Indonesia," jelasnya.
Menurut Kasan, hal lain yang menjadikan Arab Saudi menjadi pasar potensial bagi Indonesia adalah pola konsumsi masyarakatnya. Di mana konsumsi masyarakat Arab Saudi meningkat cukup tinggi menjadikannya sebagai salah satu pasar yang menjanjikan bagi berbagai produk makanan dari Indonesia.
Perubahan Regulasi Arab Saudi
Regulasi impor makanan di Arab Saudi mengalami perubahan yang dinamis. Setiap perusahaan makanan, utamanya yang terkait ayam, daging, dan ikan, perlu mendaftarkan diri dan melakukan self assessment. Selain itu, perusahaan tersebut harus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang sudah bekerja sama dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA).
Meski begitu, perubahan aturan tersebut merupakan tantangan positif bagi pengusaha di Indonesia. Bila pengusaha Indonesia bisa menembus pasar Arab Saudi, maka dipastikan akan lebih mudah melakukan penetrasi ke negara tetangga lainnya di kawasan.
Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi pada Januari - Mei tahun 2020 tercatat sebesar USD 1,81 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada Januari - Mei tahun 2020 sebesar USD 597,76 juta, atau meningkat 0,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi tahun 2019 senilai USD 5,07 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.
Baca SelengkapnyaDemi meraup keuntungan dan penghasilan halal, mereka rela begadang untuk menjajakan makanan di sudut kota suci Makkah.
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca Selengkapnya