Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK prihatin pasar keuangan syariah di Indonesia

OJK prihatin pasar keuangan syariah di Indonesia OJK. ©2013 Merdeka.com/Harwanto Bimo Pratomo

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan ‎(OJK) menilai kondisi keuangan syariah di Indonesia masih memprihatinkan. Sebab, pangsa pasarnya tak lebih dari lima persen.

"Market share keuangan syariah secara keseluruhan belum mencapai 5 persen dari total aset keuangan nasional. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, tentunya ini keprihatinan," kata‎ Deputi Komisioner Pengawasan Institusi Keuangan Non-Bank (IKNB) I OJK Edy Setiadi, Jakarta, Senin (6/6).

Atas dasar itu, OJK terus berupaya mengembangkan pasar finansial syariah. Salah satu caranya melalui penyelenggaraan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan (FREKS) XIV di Kampus IAIN Imam Bonjol, Padang, pada 9-10 Juni mendatang.

Forum tersebut nantinya fokus membahas dan memperkenalkan produk dan layanan IKNB syariah kepada masyarakat.

"Upaya-upaya pengembangan ini terus kami lakukan, salah satunya melalui forum ini," kata Edy.

Terlepas itu, dia mengunkapkan, keuangan Syariah di Indonesia telah berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir. Hinga Maret 2016, aset perbankan dan IKNB syariah telah mencapai Rp 359 Triliun.

"Perbankan Syariah Rp 290 triliun, dan IKNB Syariah Rp 69 triliun. Sedangkan sukuk negara telah mencapai Rp 376 triliun."

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.

Baca Selengkapnya
YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya

YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya

Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.

Baca Selengkapnya