OJK Sebut Banyak Investor Asing Sudah Melirik Potensi Bank Digital RI
Merdeka.com - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, mengaku sudah banyak investor yang bertanya terkait kehadiran bank digital di Tanah Air. Namun dia enggan membeberkan investor mana saja yang sedang melakukan pendekatan dengan para bankir Indonesia.
"Investornya saya tidak mau nyebut dulu, tapi banyak para investor yang menanamkan bank digital," kata Heru dalam Launching Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020-2025, Jakarta, Kamis (18/2).
Heru menuturkan OJK saat ini tengah menggodok aturan bagi pendirian bank digital. Dalam rancangan kebijakan yang ada, bank digital setidaknya harus memiliki modal inti sebesar Rp 10 triliun.
"Kita lagi godok aturannya. Kalau memang digital bank baru ini permodalannya minimal Rp 10 triliun, tapi angka ini masih dikonsolidasikan," kata dia.
OJK Selektif Beri Izin Masuk
Heru menegaskan dari semua investor yang berminat untuk mendirikan bank digital di Indonesia atau bekerja sama dengan perbankan nasional, kemungkinan besar tidak semua disetujui OJK. Sebab, sebagai regulator, dia tak mau gegabah dalam memilih pemilik modal.
"Kemungkinan tidak semua investor ini layak punya bank karena persyaratannya ini ketat," kata dia.
OJK akan memperketat klasifikasi investor. Tujuannya agar bank yang dikembangkan di Indonesia memiliki visi yang baik dan berdaya tahan. Sehingga bank digital yang ada bisa tetap sehat dan bisa mengatasi berbagai masalah yang ada.
"Kita mau yang visi (investornya) baik, berdaya tahan buat kembangkan bank kita biar sehat dan mengatasi masalah ke depan kalau ada," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan adanya pergerakan yang tidak wajar ataupun mencurigakan, maka bank wajib melaporkan ke PPATK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaBank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.
Baca Selengkapnya