OJK Minta BEI Dorong Perusahaan Kelas Menengah Lakukan IPO
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengimbau agar Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin gencar mengajak perusahaan-perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Khususnya perusahaan kelas menengah untuk mendukung pemerataan.
"Jadi emitennya bukan hanya emiten yang gajah-gajahlah tapi yang medium itu juga bisa (IPO)," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1).
Wimboh menjelaskan, penambahan emiten di pasar modal penting untuk meningkatkan transaksi saham di BEI. Ia pun mengatakan OJK akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mendorong perusahaan untuk IPO di bursa efek.
"Kami OJK harus bersinergi lagi ke pengusaha agar jumlah emiten lebih banyak lagi yang melantai. Pemangku kepentingan, pengusaha ini komitmen yang harus dibangun bersama-sama. Supaya lebih banyak lagi jumlahnya," ujarnya.
Wimboh menambahkan, OJK akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di Indonesia.
"Jadi kami akan bersama-sama dengan Kemenkeu, bekerja sama menjaga stabilitas sektor keuangan di Indonesia. Jadi memang rasa optimisme harus mengawali kita. Kita apresiasi Kemenkeu yang selalu lihat berdiskusi bersama kalau ada potensi-potensi risiko yang harus kita mitigasi," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham
OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaOJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Rilis Aturan Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Industri Beri Tanggapan Begini
Adanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaBNI-OJK Beri Pesan ke Anak Muda: Harus Berani Tolak Produk Keuangan Tak Jelas Asal Usulnya
I."Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi," ucap Direktur BNI, Ronny Venir.
Baca SelengkapnyaSanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca Selengkapnya