OJK catat suku bunga Indonesia tertinggi di Asean
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat suku bunga di Indonesia masih tertinggi di Asia tenggara. Tingginya suku bunga menghambat perkembangan sektor riil.
"Suku bunga kredit memang masih tinggi, di ASEAN suku bunga kredit kita 2 kali lipat lebih besar. Apalagi suku bunga mikro," kata Deputi komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis, Jakarta, Rabu (13/1).
Menurut Irwan, kondisi itu disebabkan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan dibiarkan tak seimbang bertahun-tahun. Persebaran deposito di perbankan tidak merata, lantaran dikuasai segelintir institusi dan perorangan.
"Saat ini, 60 persen deposito senilai Rp 2.700 triliun, hampir 64 persen dipegang hanya kurang lebih 50.000 rekening," imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Irwan, perbankan harus meninggalkan cara lama dalam menentukan suku bunga.
"Melihatnya juga harus dari structure funding. Karena structure funding kita selama satu dasawarsa tetap didominasi dana materai. Deposito masih tetap mendominasi sekitar 60 persen dari structure funding," imbuhnya.
Perbankan juga perlu melakukan perbaikan structure funding. Sehingga structure cost yang memiliki pengaruh besar terhadap deposito bisa menjadi lebih seimbang.
"Pekerjaan rumah kita ke depan karena sudah masuk MEA, jangan hanya selalu di comfort zone terus," pungkasnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaOJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnya