OJK Beberkan Tiga Strategi Transformasi Digital Bisa Dilakukan Bank Syariah
Merdeka.com - Bank syariah menjadi bagian penting dalam menggerakkan ekosistem keuangan syariah di Tanah Air. Oleh karena itu, bank syariah juga harus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Setidaknya, ada tiga model yang bisa digunakan bank syariah dalam melakukan transformasi digital.
"Kita harap di sini punya visi dan misi yang jelas," kata Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah dalam Webinar bertajuk Percepatan Digitalisasi di Pasar Keuangan Syariah Saat Pandemi, Jakarta, Jumat (19/3).
Pertama pada model internal bank syariah harus bisa berkolaborasi dengan induk. Dalam hal ini bank syariah menggunakan Layanan Perbankan Digital (LPD) yang dikembangkan induk untuk disesuaikan dengan karakter nasabah bank syariah. Sementara itu, dari LPD juga mengembangkan diri sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
"Bank syariah mengembangkan sendiri layanan LPD-nya dengan sumber daya internal yang dipunya," kata Deden.
Kedua, model eksternal dengan menggunakan outsourcing LPD ke vendor. Dalam hal ini, bank syariah sepenuhnya melakukan alih daya atas LPD ke nasabah.
Selain itu bank syariah bisa juga melakukan consortio development dengan bank syariah lain. Sehingga strategi yang digunakan dapat dilakukan untuk membentuk LPD dengan bank syariah lainnya. Tetapi customer on boarding tetap dilakukan di bank syariah masing-masing.
Selanjutnya
Ketiga, model hybrid yakni join development. Dalam hal ini LPD dikelola bank syariah. Sedangkan pihak eksternal sebagai developer IT.
Dari itu semua, hal terpenting dalam transformasi digital pada akhirnya dalam permodalan. Ini menjadi sebuah keniscayaan untuk mempercepat proses transformasi digital. Adanya merger bank syariah BUMN beberapa waktu lalu diharapkan bisa mempercepat proses digitalisasi keuangan syariah.
"Dalam hal ini permodalan jadi keniscayaan. Nah dengan adanya merger bank syariah kemarin ini diharapkan bisa lebih cepat mendorong perkembangan keuangan syariah kita," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibuktikan dengan Unit Usaha Syariah Bank DKI yang telah menerapkan Dual Banking Leverage Model (DBLM).
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaBank DKI berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital, yang akan semakin memudahkan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaAktivitas komunikasi secara internal maupun eksternal terus diperkuat Bank DKI khususnya dalam menyampaikan berbagai perkembangan, capaian kinerja.
Baca SelengkapnyaBank DKI menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, memberikan layanan terbaik, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan semua pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya