OJK akui pertumbuhan kredit perbankan 2016 tak sesuai harapan
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan kredit perbankan tahun lalu tidak tumbuh seperti yang diharapkan. Sampai dengan akhir tahun atau Desember 2016 kredit hanya tumbuh sebesar 7,78 persen.
"Tapi kalau kita rinci berdasarkan mata uangnya, Rupiah dan valas, pertumbuhan Rupiah kredit itu 9,15 persen. Kemudian pertumbuhan kredit valasnya 0,92 persen," ujar Muliaman di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/2).
Muliaman mengatakan meski demikian hal tersebut tetap memberi optimisme, sebab, geliat pemberian kredit Rupiah masih cukup tinggi yaitu berada pada 9,15 persen. Selain itu, dana pihak ketiga juga tumbuh lebih besar daripada kredit yaitu 9,6 persen.
"Dana pihak ketiga (DPK) ini tumbuh lebih besar daripada kredit yaitu 9,6 persen. Dan kembali kalau kita pecah Rupiah dan valasnya, ini pertumbuhan Rupiahnya 11,63 persen, sementara pertumbuhan valas minus 0,33 persen," kata Muliaman.
Selain itu, Muliaman mengatakan NPL gross (Non Performing Loan) atau rasio kredit macet sampai akhir desember lalu mengalami penurunan atau perbaikan yaitu menjadi 2,93 persen.
"Seperti yang pernah disampaikan beberapa program restrukturisasi pembiayaan sebagai dampak pemburukan NPL pada 2015 dan pertengahan 2016, sudah dapat diisolasi oleh industri perbankan nasional dengan pencadangan yang cukup," ujar Muliaman.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaTagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya
Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya